Lamongan, Gatra.com – Kabupaten Lamongan menggelar “World Peace Project”. Menurut Pemkab setempat agenda tersebut sejalan dengan misi Presiden RI Joko Widodo yang membawa misi perdamaian global ke Ukraina dan Rusia.
Kegiatan internasional yang digelar secara virtual pada Senin (11/7) itu dijadikan sebagai pilot project untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam dimensi karakter berkebhinekaan global.
Acara itu diikuti perwakilan siswa dari tiga negara yang meliputi Indonesia, lebih spesifik 48 siswa siswi beserta guru SMP Negeri di Kabupaten Lamongan, siswa Akifuchu SHS (Hiroshima, Jepang), dan Imaculate Conception School of Baliuag HS (Filipina).
Kegiatan ini sebagai langkah pemerintah bersama dunia pendidikan untuk menyampaikan pesan betapa bahanya perang nuklir dan pentingnya perdamaian dunia melalui cerita penderitaan Sadako Sasaki (Sadako's Picture-Story Show).
Dalam kegiatan tersebut siswa Akifuchu SHS menceritakan terkait kisah Sadako Sasaki yang merupakan seorang gadis korban bom atom. Mereka menceritakan bahwa saat bom nuklir mengenai manusia, walau manusia tersebut selamat saat pengeboman, tetapi efeknya akan menetap di tubuh manusia. Hal itulah yang terjadi dan dirasakan Sadako Sasaki. Gadis yang selamat saat pengeboman nuklir, tetapi akibat terkena radiasi, ia harus menderita penyakit leukemia.
Wakil Bupati Lamongan Abdul Ro'uf yang hadir pada acara virtual tersebut mengapresiasi proyek perdamaian dunia yang ditampilkan oleh siswa SMA Akifuchu.
"Perdamaian diperlukan untuk semua orang di dunia ini. Kedamaian dibutuhkan untuk keberadaan dunia ini. Melalui Pertunjukan Cerita Gambar Sadako (Sadako’s Picture_Story Show), siswa Akifuchu menyampaikan pesan mendalam kepada siswa dan masyarakat di seluruh dunia untuk menyadari betapa pentingnya menjaga perdamaian dunia dan betapa berbahayanya dampak perang, permusuhan, kekerasan, dan konflik, khususnya perang nuklir," tutur Wakil Bupati di ruang Command Center Gedung Pemkab Lamongan.
Ro’uf juga menjelaskan bahwa yang paling terdampak akibat perang adalah anak-anak. Karena anak-anak harus kehilangan segalanya, termasuk kehilangan masa depan dan kemungkinan besar harus menderita penyakit akibat radiasi nuklir.
"Perdamaian diperlukan untuk hidup. Untuk hidup, untuk kebahagiaan, dan untuk masa depan yang lebih baik," tambah Pak Ro'uf.
Selain Wakil Bupati, acara tersebut dihadiri juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Munif Syarif.
Ia juga mengapresiasi pelajar Hiroshima dalam menyajikan cerita yang menginspirasi siswa global.
"Saya sangat mengapresiasi siswa APkifuchu-Lamongan-Baliuag yang memberikan inspirasi kepada siswa di seluruh dunia untuk membuat proyek perdamaian kolaboratif seperti ini. Dua jempol untuk SMA Akifuchu," kata Munif.