Pekalongan, Gatra.com- Tahun ajaran baru 2022/2023 sudah dimulai pada Senin (11/7). Wali Kota Pekalongan, Jawa Tengah A Afzan Arslan Djunaid meminta tidak ada tindak kekerasan saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Wali kota yang biasa disapa Aaf itu mengatakan, sekolah harus mengawasi pelaksanaan MPLS untuk mencegah perpeloncoan terhadap siswa baru terjadi.
“Kami tekankan untuk MPLS jangan sampai ditemukan tindakan-tindakan kekerasan, apalagi sampai menimbulkan korban," kata Aaf, Senin (11/7).
Menurut Aaf, masa pengenalan lingkungan sekolah harus difokuskan pada program-program sekolah dan pembinaan-pembinaan ke peserta didik baru tanpa melakukan kekerasan fisik maupun verbal. Selain itu, pembelajaran bersifat individual harus dialihkan kembali ke pada saat sebelum pandemi, yakni dalam bentuk kerjasama atau berkelompok maupun berdiskusi.
Hal ini dinilai Aaf penting untuk menumbuhkan rasa sosial antarsesama siswa dan membangkitkan semangat para siswa untuk memahami pelajaran yang diberikan.
“Kami betul-betul warning kepada semua sekolah supaya ayo lakukan kegiatan yang mengarah pada pembinaan saja dan perkenalan sekolah. Bangun dan kuatkan mental-mental anak peserta didik baru, namun jangan menjurus ke kekerasan,” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Zainul Hakim mengatakan, pada tahun ajaran baru yang sudah dimulai 11 Juni, semua jenjang sekolah sudah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Namun sekolah diminta tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Kami imbau sekolah agar penerapan protokol kesehatan tetap diperhatikan. Hal ini dilakukan mengingat selain virus Covid-19 itu masih ada, langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus lain,” ujarnya.