Jakarta, Gatra.com –Guna mendukung meningkatkan daya saing industri dalam negeri, Bea Cukai kembali melaksanakan asistensi ke sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Bentuk asistensi dari Bea Cukai berupa kunjungan langsung ke lokasi pelaku usaha maupun audiensi di kantor vertikal Bea Cukai di daerah.
“Asistensi terhadap pelaku UMKM merupakan fungsi Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance, sekaligus sebagai upaya Bea Cukai dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari sisi ekspor dan impor,” ungkap Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana.
Dalam menggali potensi ekspor, Bea Cukai Gresik melalui Klinik Ekspor aktif melakukan pelayanan berupa asistensi terhadap para pelaku UMKM di Kabupaten Gresik. Berdasarkan berita dari media online nasional, terdapat potensi ekspor sapu lidi dari Kabupaten Gresik yang berhasil mengirim produknya ke Brunei Darussalam. Oleh sebab itu, Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Gresik melakukan kunjungan ke Desa Karangsemanding, Kec. Balongpanggang, Gresik pada hari Jumat (08/07).
“Saat Tim Klinik Ekspor tiba, para pengrajin sapu lidi mengonfirmasi kebenaran berita ekspor ke Brunei Darussalam. Namun, para pengrajin ini hanya menyuplai produknya ke pengusaha ekspor dalam negeri. Oleh karena itu, diharapkan melalui asistensi ini dapat membuka peluang untuk ekspor mandiri dengan berkoordinasi dengan perwakilan KBRI di Brunei, Malaysia, dan Jepang,” ujar Hatta.
Dorong UMKM di seluruh wilayah pengawasan, Bea Cukai Parepare kembali kunjungi UMKM yang ada di wilayah Kabupaten Majene dan Polewali Mandar guna memberikan pemahaman tentang seluk beluk atau tata cara ekspor. Melalui kunjungan tersebut, Bea Cukai Parepare memberikan edukasi ekspor terhadap pelaku UMKM yang punya daya saing dan potensi untuk ekspor.
Serupa, dalam mendorong UMKM naik kelas, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Bali Nusra melaksanakan audiensi bersama Yayasan Kalimanjari selaku Pengampu Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya (KSS), yaitu Koperasi penghasil dan pengekspor kakao asal Bali, Kamis (07/07).
Koperasi Kakao KSS saat ini sebagai satu-satunya produsen di Indonesia yang mampu memproduksi biji kakao fermentasi dengan volume paling besar. Sampai saat ini, Koperasi Kakao KSS telah berhasil melakukan ekspor ke Perancis, Belanda, Belgia, Jepang, dan Amerika.
Sementara itu, di Pasuruan, Bea Cukai Pasuruan melaksanakan asistensi door-to-door dan juga memberikan layanan konsultasi dan asistensi bagi pengusaha UMKM di Pasuruan yang datang langsung ke Kantor Bea Cukai Pasuruan. Pada Rabu (06/07), terdapat sejumlah empat pengusaha UMKM dengan berbagai macam produk datang berkunjung langsung ke Kantor Bea Cukai Pasuruan untuk berkonsultasi dan berdiskusi terkait potensi UMKM agar bisa memasarkan produknya ke luar negeri.
“Berbagai kegiatan telah dilakukan Bea Cukai dalam membantu daerah terutama usaha-usaha yang memerlukan fasilitas dalam meningkatkan produksi dan pemasaran. Harapannya, dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan Bea Cukai mampu mendorong dan mengembangkan ekspor pelaku UMKM,” pungkas Hatta.
Situs web: www.beacukai.go.id
Facebook: https://www.facebook.com/beacukairi/
Twitter: https://twitter.com/beacukaiRI
Instagram: https://www.instagram.com/beacukaiRI/
Youtube : https://www.youtube.com/beacukaiRI