Karanganyar, Gatra.com - Pengentasan kemiskinan di Kabupaten Karanganyar, Jateng belum signifikan. Padahal waktu tersisa tinggal setahun lagi bagi Bupati-Wakil Bupati untuk menyelesaikannya, sesuai RPJMD 2018-2023.
Bupati-Wakil Bupati Karanganyar, Juliyatmono-Rober Christanto didesak melakukan akselerasi guna menuntaskan problem itu sebelum mereka menyudahi kepemimpinannya pada November 2023 mendatang.
Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo mengatakan pelaksanaan visi misi kepala daerah harus lebih fokus mengentaskan kemiskinan. Data yang tersaji menunjukkan 10,68 persen penduduk Karanganyar masuk keluarga miskin pada 2021. Angka ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2020 sebesar 10,28 persen.
"Dari 931 ribu penduduk Karanganyar, 10,68 persen kategori miskin. Ini perlu diseriusi. Tinggal setahun lagi bupati-wakil bupati menjabat. Fokuslah ke pengentasan kemiskinan," kata Bagus Selo kepada wartawan, Senin (11/7).
Ia menyadari pascapandemi Covid-19, kenaikan angka kemiskinan di Jawa Tengah dialami merata di kabupaten/kota. Termasuk Kabupaten Karanganyar. Di Jateng, kemiskinan hingga September 2021 sebesar 11,25 persen.
"Memang angka di Karanganyar lebih rendah dari Jateng. Namun itu perlu ditekan lagi dengan program-program yang terarah. Kami siap ikut diajak melakukan akselerasi. Mumpung belum masuk pembahasan APBD perubahan. Rencanakanlah dengan baik. Apa yang akan diusulkan untuk menekan angka kemiskinan," katanya.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Dwi Cahyono mengatakan, angka kemiskinan 10,68 persen merupakan kondisi rata-rata dari 17 wilayah kecamatan di Karanganyar.
"Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan memang mengalami peningkatan. Salah satu faktor penyebabnya adalah pandemi Covid-19,"jelasnya.
Dwi menegaskan, berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka kemiskinan di Karanganyar ini. Salah satunya dengan memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama sektor UMKM yang mengalami keterpurukan saat pandemi Covid-19.
"Pemanfaatan CSR juga kita optimalkan. Dengan membentuk Forum CSR, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk bangkit dari keterpurukan,"ujarnya.
Ditambahkannya, pada tahun 2022 ini, sektor ekonomi masyarakat kembali bergerak. Diharapkan, pergerakan ekonomi masyarakat ini dapat menurunkan angka kemiskinan.
"Sekarang ekonomi mulai bergerak. Kita harapkan angka kemiskinan menurun. Sehingga target kemiskinan diangka 8 persen di tahun 2023 mendatang dapat tercapai," pungkasnya.