Kiev, Gatra.com - Wakil Perdana Menteri Ukraina pada hari Minggu mendesak warga sipil di wilayah selatan Kherson, yang diduduki Rusia untuk segera mengungsi. Angkatan bersenjata Ukraina sedang mempersiapkan serangan balik di sana.
Ukraina kehilangan kendali atas sebagian besar wilayah Laut Hitam Kherson, termasuk ibu kota eponimnya, pada minggu-minggu pertama setelah invasi Rusia pada 24 Februari.
"Jelas akan ada pertempuran, akan ada penembakan artileri ... dan karena itu kami mendesak (orang) untuk segera mengungsi," kata Wakil Perdana Menteri, Iryna Vereshchuk di televisi nasional, dikutip Reuters, Senin (11/7).
Dia mengaku tidak bisa mengatakan kapan tepatnya serangan balasan akan terjadi.
“Saya tahu pasti bahwa tidak boleh ada perempuan dan anak-anak di sana, dan mereka tidak boleh menjadi tameng manusia,” katanya.
Pihak berwenang Kherson yang dikuasai di Rusia mengatakan mereka ingin mengadakan referendum untuk memisahkan diri dari Rusia, tetapi mereka belum menetapkan tanggal. Kremlin mengatakan masa depan wilayah itu harus ditentukan oleh penduduknya.
Wilayah Kherson termasuk kota Kherson, yang sebelum perang memiliki populasi hampir 300.000. Tidak diketahui berapa banyak penduduk kota yang masih tersisa.