Jombang, Gatra.com- Mochamad Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Gus Bechi, 42 tahun, tersangka kasus pencabulan lima santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur, akhirnya menyerahkan diri ke pihak polisi, 07/07 pukul 23.35 WIB.
Jajaran Polda Jawa Timur dan Polres Jombang sejak pagi berupaya membekuk tersangka di pesantren. Namun, 320 pelindungnya menghalangi petugas. Dari 320 orang tersebut sebagian besar sudah dipulangkan, hanya lima yang ditetapkan sebagai tersangka.
Gus Bechi memang sudah menyerah setelah drama penangkapan yang gagal cukup menguras emosi. Namun, di media sosial justru yang makin mengungkap cabulnya Gus Bechi yang mengaku-aku punya ilmu metafakta itu. Berikut penuturan korban atas aksi keji Gus Bechi.
"Di kegiatan itu menggunakan ilmu metafakta. Mereka yang mengistilahkan. Metafakta itu katanya tidak bisa dijelaskan menggunakan akal. Jadi saya harus melepaskan pakaian. Dan melepas pakaian itu kan tidak bisa dilogika. Di luar nalar," ungkapnya.
"Saya jawab saya tidak mau. Saya tetap jawab saya tidak mau," katanya.
"Tapi dia memaksa masih menggunakan alasan yang sama. 'Kalau kamu tidak mau, berarti kamu masih menggunakan akal. Kamu belum menjiwai metafakta. Dia mau menetralkan saya dengan cara melepaskan seluruh pakaian. Tetap saya jawab, saya tidak mau," katanya.
"Saya nggak tahu harus bagaimana saya nggak bisa ngapa-ngapain di situ nggak ada orang sama sekali. Karena sudah sekian lama ternyata masih berkepanjangan masalahnya. Kejadian terus terulang. Saya merasa miris. Sekolah yang selama ini diidam-idamkan mencari ilmu, dari jauh datang. Ternyata di sini diperlakukan seperti itu," katanya sambil menangis.
"Dan kejadian masih terus berulang. Saya ada rasa tidak terima. Ya Allah, berikan jalan ya Allah. Dan saya berharap tidak ada yang terulang. Dimanapun mengotori lembaga pendidikan. Apalagi ini pesantren. Masya allah. Naudzubillahimindzalik," katanya.
"Saya harap ini tidak akan terulang lagi di manapun tempat. Saya mohon hormati wanita. Hormatilah wanita," katanya sambil menangis.