Banyumas, Gatra.com – Dosen Program Studi (Prodi) S1 Teknik Telekomunikasi (TT) IT Telkom Purwokerto, Fikra Titan Syifa, S.T., M.Eng, menciptakan alat pengusir hama burung untuk area persawahan.
Area persawahan dipilih menjadi target karena dinilai masih memerlukan penerapan teknologi antihama. Karenanya, dia menginisiasi adanya sistem otomasi sebagai jawaban atas keluhan para petani mengenai banyaknya hama, utamanya hama burung. Ini juga sekaligus menjadi modernisasi alat pengusir burung sederhana yang selama ini digunakan yaitu hanya berupa rangkaian kaleng dan tali.
Titan, begitu sapaannya, menciptakan teknologi sistem otomasi dalam bentuk penerapan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan perangkat elektronik, seperti frekuensi akustik pada suara.
Titan memperkenalkan alat tersebut kepada warga saat melakukan pengabdian masyarakat di Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng). Sekitar 21 anggota kelompok tani Desa Melung mengikuti acara ini.
“Banyaknya peserta yang hadir pada kegiatan pengmas membuktikan bahwa topik tersebut dapat disambut baik oleh kelompok tani Desa Melung. Mereka juga berpartisipasi secara langsung dan terlihat sungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan. Juga aktif bertanya terkait berbagai hal,” ungkap Titan Syifa, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/7).
Dia menjelaskan, materi perakitan rangkaian sendiri terdiri dari teori sinyal frekuensi (infrasonik dan ultrasonik) pada corong loudspeaker alat pengusir burung dan pembacaan rangkaian skematik komponen elektronik untuk membuat alat.
Kemudian proses pemasangan dan pengaturan frekuensi dengan menggunakan IC NE555, pemasangan catu daya menggunakan aki 12 volt, menghitung jarak titik luas area persawahan, dan pengenalan komponen elektronika yang digunakan.
“Hasil dari pelatihan ini nantinya selain memberikan pengetahuan peserta mengenai rangkaian elektronika, yaitu IC NE555, juga dapat mengimplementasikan rangkaian alat pengusir burung secara mandiri,” ucap dia.
Dia menjelaskan, sosialisasi dan pengenalan sendiri telah dilakukan. Kemudian, uji coba dan pemasangan alat di sawah pada 5 Juli 2022, dan yang terakhir penerapan sistem otomatisasi pada 12 Juli 2022.
Titan berharap program pengmas ini dapat membantu para petani mengusir hama burung di area persawahan, sehingga kapasitas panen dapat meningkat. Ia juga ingin peserta yang datang juga bisa menyebarluaskan informasi kepada masyarakat sekitar.