Pangalengan, Gatra.com – Bicara wisata, Bandung dan sekitarnya adalah gudang tempat melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Tapi ada satu yang cukup anyar, soft opening pada Mei 2022, namanya Nimo Highland. “Tempatnya asyik banget buat liburan sama teman-teman, keluarga, atau sendirian saja. Buat Me Time gitu deh. Ini jalan bareng keluarga besar. Tapi sayangnya gak bawa kamera ku, kayaknya kapan-kapan harus balik ke sini lagi deh,” kata Riska, pengunjung asal Bekasi yang hobi memotret (4/7). Memang tempatnya cocok banget buat kegiatan fotografi, trekking, atau sekedar meluruskan punggung sambil menikmati teh hangat. Wisatawan akan dimanjakan dengan keindahan pemandangan alam daerah Pangalengan.
Nama Nimo merupakan singkatan dari "Nini Mountain" atau "Gunung Nini", lokasinya berada di Banjarsari, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bila berangkat dari Jakarta, membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 5 jam, dengan kecepatan sedang menggunakan kendaraan pribadi. Itu pun sudah termasuk istirahat sekali di rest area jalan tol. Kalau jarak dari Kota Bandung sekitar 50 km dengan waktu tempuh 1,5 – 2 jam, kondisi jalannya juga ok. Menggunakan kendaraan roda dua juga mengasyikkan lho, bisa sekaligus merasakan sejuknya udara perkebunan. Bagi yang tidak ingin repot mengendarai kendaraan sendiri, kendaraan umum pun bisa jadi pilihan.
Jika sudah menemukan bundaran di depan Kantor Desa Pangalengan, bersiap untuk belok kiri, lanjutkan perjalanan kira-kira 10 menit. Tidak terasa, perkebunan teh sudah berada di depan mata. Lokasinya memang di sekitar perkebunan teh Malabar, karena itu merupakan sebuah kerjasama Nimo Highland dengan PTPN.
Jangan khawatir, ada beberapa petugas pada titik tertentu yang akan menunjukkan jalan agar tidak tersesat. Tidak beberapa jauh di sebelah kanan setelah pos tiket parkir, pengunjung bisa menemukan wahana berkuda dan kendaraan ATV. Pengunjung tidak usah khawatir bakal susah parkir karena lahan parkirannya sangat luas untuk segala jenis kendaraan. Biaya parkir untuk kendaraan roda dua sebesar Rp3.000 pada 1 jam pertama, dan Rp2.000 setiap jam berikutnya, atau flat Rp10.000 sampai sore. Sedangkan untuk mobil akan dikenakan Rp5.000 pada 1 jam pertama, berikutnya Rp3.000 dan Rp20.000 hingga sore hari.
Dengan lahan yang dikelola seluas 13 hektar, Nimo Highland terdiri dari dua bagian, area bawah dan atas. Bangunan area bawah berada tepat di depan parkiran, terdapat konter pembelian tiket, food court, musala, toilet, dan shelter kendaraan pengantar. Pengunjung cukup merogoh tiket masuk Rp35.000 untuk dewasa dan anak Rp25.000, berlaku untuk weekday maupun weekend.
Waktu operasional pada hari kerja dari pukul 09.00 – 17.00 WIB dan pukul 08.00 – 18.00 WIB pada akhir pekan. Untuk menuju ke sky bridge, pengunjung disediakan kendaraan antar-jemput gratis, atau bisa juga berpetualang ala pendaki gunung. Kendaraan tersebut akan mengantar sampai pertigaan, paling sekitar 100 meter dari puncak. Namun bagi pengunjung dengan berkebutuhan khusus, atau lansia, petugas dengan sigap akan langsung mengarahkan pak supir untuk mengantarkannya langsung ke puncak.
Memasuki area atas, tepat setelah pos pengecekan tiket, Restoran Santorini ala Yunani yang didominasi warna putih langsung terlihat di sebelah kiri. Tak jauh dari situ, sebelah kanan, deretan 10 tenda berbentuk rumah Indian telah berdiri dan siap digunakan pengunjung. Lurus ke depan, sebelum menaiki sky bridge, ada spot foto dari becak yang disekitarnya terdapat foto-foto jaman dulu yang lengkap dengan keterangannya. Ada dua jalur, agak serong ke kanan menuju jembatan angkasa, dan serong ke kiri menuju jalur setapak terbuat dari beton yang mengikuti bentuk sky bridge.
Berada di atas Nimo Sky Bridge yang panjangnya 165 meter dan tinggi 8 meter, berbentuk huruf U atau tapal kuda, membuat keindahan daerah Pangalengan dapat tersaji begitu lengkap. Kita bisa melihat Situ Cileunca, panorama perkebunan teh, pegunungan Malabar, hingga kompleks rumah dan makam Karel Albert Rudolf Bosscha. Berlama-lama di situ sangat menyenangkan, terasa aman dan nyaman, apalagi jembatan tersebut sangat kokoh dengan kapasitas 400 orang. Waktu yang paling oke buat foto-foto adalah saat matahari terbit dan terbenam, pokoknya instagramable banget atau Tiktok-kan euy. Sebagai catatan, pengelola telah mengatur alur masuk dan keluarnya menjadi satu arah supaya terartur.
Selain Sky Bridge dan Restoran Santorini yang menjadi landmark Nimo, area atas juga terdapat Camellian Sky View dengan sajian makanan khas Sunda dan Barat. Kemudian ada coffee shop Shady, Rumah Indian, Cafe Industrial, dan tentunya toilet. Banyak pilihan tempat bagi pengunjung yang mau bersantai menyantap hidangan sambil meluruskan punggung. Dari tempat duduk berbentuk bean bag yang berwarna-warni, sampai rebahan di atas jaring-jaring tali. Tentunya, semua menghadap ke pemandangan, dan harga makan-minumannya cukup ramah di dompet lho.
Setelah puas merasakan jembatan angkasa, pengunjung akan pulang melalui jalur awal dan tetap dijemput dengan kendaraan. Namun saat di bawah, jalur keluarnya akan melewati ruangan yang menyediakan buah tangan. Mau lebih merasakan suasana perkebunan teh? Silahkan mencoba petualangan dengan berkuda, biayanya Rp25.000 untuk anak-anak dan Rp35.000 harga dewasa. Atau mau yang agak off-road? Mengendarai ATV di tengah perkebunan teh sangat mengasyikkan, dan wahana ini termasuk primadona Nimo. Dengan harga Rp60.000 per-ATV, bisa dinaiki 2 orang, termasuk minuman komplimen. Pengunjung bisa memilih 3 jalur, yaitu ceria, romantis, dan jelajah.
Rencananya, Nimo Highland akan membuat beberapa wahana dan fasilitas yang baru seperti bianglala, ayunan tertinggi, spot foto tambahan, dan dalam waktu terdekat akan ada paint ball. “ Ini baru sekitar 50% pembangunan, akan ada penginapan juga berupa glamping. Dan mudah-mudahan sudah 100% saat grand launcing, rencananya akan dilakukan di September. Ini semua merupakan kerjasama dengan PTPN,” kata Ira Chaerunisa, Marketing Manager Nimo Highland, (6/7).
Nimo akan meluncurkan program terbaru yaitu Premium Sunrise pada Sabtu, 9 juli 2022. Program ini hanya tersedia pada hari sabtu-minggu saja, dengan harga tiket dewasa Rp50.000 dan Rp40.000 untuk anak, termasuk spot foto baru jembatan kaca. Khusus spot baru untuk tiket reguler, pengunjung harus membayar Rp10.000 untuk 15 menit. Hal yang cukup mengesankan, Nimo Highland ramah bagi pengunjung penyandang disabilitas dan lansia. Selain memberi perhatian khusus, mereka juga menyediakan jalur khusus kursi roda dari awal masuk hingga menaiki Sky Bridge.
Jongki Handianto