Yogyakarta, Gatra.com – Ada yang berbeda dari Prambanan Jazz Festival di Yogyakarta tahun ini. Selain pengunjung yang membludak akibat kerinduan menonton pertunjukan musik, panggung yang tampak kecil kini menjelma “pintu besar” bagi talenta lokal dan pendatang baru. Itulah “Eventori Stage”, panggung yang didedikasikan oleh Eventori untuk talenta lokal Indonesia agar mendapat pengalaman menjadi bagian dari festival musik kelas internasional.
Selama tiga hari pelaksanaan, belasan talenta unjuk kemampuan di panggung yang berada di area Prambanan Jazz Festival Main Stage tersebut. Selain itu, para bintang yang beberapa di antaranya telah menjadi legenda juga meluangkan waktu untuk berbincang dan berbagi inspirasi mengenai dunia musik yang mereka pilih sebagai jalan hidup. Sebut saja, Yovie Widianto bersama Kahitna, Dere, Andien, Piyu “Padi Reborn”, Tompi dan Sandhy Sondoro—dua personel dari “Trio Lestari” selepas berpulangnya Glenn Fredly, dan banyak lagi.
Magnet utama talenta lokal di panggung ini adalah Sintha Alang, pemenang season pertama “The Next Vibes”, ajang pencarian bakat online terbesar di Indonesia yang digelar Eventori bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). Sintha mengalahkan lebih dari lima ribu peserta yang datang dari seluruh Indonesia. Dalam penampilannya, Shinta membawakan lagu “Mau Dibawa Ke Mana” milik Armada, “Salah” milik Melly Goeslaw, dan “Kangen” karya dari Dewa 19.
Pada penampilannya, penyanyi kelahiran Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, yang tengah kuliah di Salatiga itu tampil dengan gitar akustik yang dimainkan sendiri olehnya. Sintha menilai kesempatan tampil di Prambanan Jazz Festival adalah kesempatan yang luar biasa karena bisa bertemu dan sepanggung dengan musisi-musisi lain. Terutama bisa sepanggung dengan Stevan Pasaribu, penyanyi muda yang sedang naik daun.
“Enggak salah ini aku yang disuruh nyanyi ini? Apalagi sepanggung dengan Stevan Pasaribu! Wah, banyak banget musisi-musisi yang nanti satu panggung bareng aku, kayak unexpected dan aku seneng banget,” ujar Sintha.
Selain Sintha, Eventori menghadirkan dua talenta lokal, yakni Gabriela Fernandez asal Yogya dan Lourentia Kinkin asal Magelang. Gabriela yang tampil dengan gitar akustik, menyuguhkan permainan looping yaitu merekam permainannya secara live dan hasil rekamannya itu menjadi satu kesatuan. Ibarat sebuah band yang ada drum, bass, gitar dan vokal, Gabriela menghasilkan itu semua dengan satu gitar akustik saja.
“Aku senang bisa membagikan karya-karyaku. Ada empat lagu yang aku bawain di Eventori Stage di Prambanan Jazz 2022. Senang banget banyak orang-orang yang harapannya sih tersentuh dengan lagu-lagu aku. Semoga bukan hanya berkesan untukku, tapi untuk yang menonton juga,” ujar penyanyi yang karib disapa Gabby ini.
Lourentia yang tampil santai dan hanya diiringi satu gitar akustik dan minus one. Namun, semua itu menjadi mewah ketika Lourentia Kinkin mulai menarik suaranya yang khas. Antusias penonton juga luar biasa ketika para talenta lokal Indonesia tampil unjuk kebolehan di panggung skala internasional.
Lourentia mengaku senang bisa tampil di “Eventori Stage” Prambanan Jazz Festival 2022. Itu juga merupakan tantangan untuknya agar bisa tampil maksimal dengan set minimalis.
“Aku senang bisa join di Eventori Stage di Prambanan Jazz Festival 2022. Aku sampai ada waktu latihan tambahan sebanyak dua kali sebelum manggung, karena aku akan tampil dengan set minimalis. Biasanya kan aku bawa keyboardist segala macem,” ujar Kinkin.
Sejumlah penyanyi yang namanya mulai menanjak di industri musik nasional juga meramaikan panggung berlatar belakang Candi Prambanan yang anggun ini. Ada Adlani Rambe, Shakira Jasmine, White Chorus, Bemandry, Stevan Pasaribu, dan Maizura. Penampilan White Chorus berhasil mencuri perhatian dengan konsep giveaway mereka yang unik. Ketika membawakan lagu-lagu dari album Fastfood, mereka membagi-bagikan makanan kepada penonton yang berada di “Eventori Stage”.
CEO Eventori Vikri Ardiansyah menjelaskan bahwa “Eventori Stage” merupakan perwujudan visi Eventori untuk menjadi platform kolaborasi industri hiburan terbesar di Indonesia. Vikri menyatakan, pihaknya ingin menjadi “jalan raya” bagi banyak talenta lokal yang tersebar di seluruh Tanah Air namun belum mendapat akses atau peluang tampil di panggung yang lebih besar.
“Kami sangat berterima kasih kepada Prambanan Jazz Festival, khususnya Mas Anas Alimi, yang berkenan membuka ajang ini juga untuk talenta-talenta lokal. Semoga beberapa tahun lagi, mereka bisa tampil di panggung-panggung utama, termasuk di panggung utama Prambanan Jazz Festival ini,” ujar Vikri dalam keterangannya di Yogyakarta (3/7).
Prambanan Jazz Festival digagas oleh Anas Alimi dan Bakkar Wibowo, founder dan co-founder Rajawali Indonesia Communication sejak 2015. Perpaduan suasana kompleks candi yang anggun dengan lini penampil musik yang bervariasi adalah ciri khas salah satu ajang jazz utama Tanah Air. Setelah absen selama dua tahun, ajang yang kerap menampilkan musisi kelas dunia ini kembali dilaksanakan pada 1-3 Juli 2022.