Banyumas, Gatra.com – Panitia Dieng Culture Festival (DCF) XIII memprioritaskan anak-anak dari keluarga tak mampu untuk mengikuti ritual potong rambut gimbal sebagai puncak even DCF 2022, 2-4 September 2022 mendatang.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pandawa, Alief Fauzi mengatakan sejauh ini sudah belasan bocah gembel yang mendaftar. Namun lazimnya ritual ruwat rambut gembel DCF hanya diikuti oleh tujuh anak.
“Yang prioritas adalah yang benar-benar sudah meminta, yang pertama. Yang kedua adalah benar-benar berasal dari golongan yang harus dibantu, dalam tanda kutip,” kata Alief.
Karena itu, panitia menyeleksi peserta yang mendaftar dan diprioritaskan dari kalangan tidak mampu. Selain itu, anak juga sudah minta untuk diruwat. Syarat lainnya adalah kondisi kesehatan anak dan orangtuanya.
“Mereka, anak-anak gembel itu, mohon maaf harus sehat. Karena harus sesuai dengan prokes juga kan. Orangtuanya juga harus sudah vaksin,” kata Alief Fauzi, Rabu (6/7/2022).
Kata dia, Keputusan itu diambil karena sebelum ritual biasanya anak rambut gimbal akan mengutarakan keinginan, yang bisa jadi terlalu berat dipenuhi oleh orangtuanya. Misalnya, permintaan laptop, ponsel, bahkan ada pula yang pernah minta domba dan sapi sebagai syarat potong rambut.
Alief mengungkapkan, pendaftar tidak hanya bertempat tinggal di Dieng yang secara administratif masuk di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Sebagian tinggal di luar daerah, seperti Batang dan daerah lainnya. Bahkan, ada pula pendaftar yang berdomisili di Jakarta.
Alief Fauzi menambahkan, gelaran DCF 2022 ini dilakukan bukan pada Agustus seperti kebiasaan sebelumnya. Pasalnya, Agustus 2022 ini masih masuk bulan Sura dalam penanggalan Jawa.
Pada bulan Sura, orang Jawa menghindari membuat acara-acara besar sehingga panitia menghargai kebiasaan yang telah mengakar ini. Akhirnya, DFC 2022 digelar pada bulan Sapar yang jatuh pada September. DCF digelar tiga hari, antara 2-4 September 2022.
“Digeser ke September,” ucap Alief.