Pekalongan, Gatra.com - Hari Raya Iduladha tahun ini dirayakan di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan, Jawa Tengah memberikan imbauan terkait tata cara penanganan hewan kurban dan pengolahan daging kurban untuk memastikan aman dikonsumsi.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinperpa Kota Pekalongan, Ilena Palupi mengatakan, masyarakat perlu lebih waspada dan memperhatikan cara penanganan hewan kurban maupun pengolahan daging kurban yang baik dan benar, di tengah merebaknya PMK.
"Ini karena tidak ada ciri-ciri khusus hewan terkena PMK setelah dipotong dan masyarakat tidak bisa mengidentifikasi daging yang didapatkan apakah terkena PMK atau tidak," ujar Ilena, Rabu (6/7).
Ilena mengatakan, sebagai antisipasi, para takmir masjid maupun panitia hewan kurban di masjid dan musala sebaiknya memisahkan tempat pemotongan hewan kurban yang kondisinya terlihat sakit dengan yang sehat.
“Jika diperlukan, hewan kurban yang sehat terlebih dahulu dipotong, baru kemudian hewan kurban yang sakit," ujarnya.
Pemisahan juga dilakukan saat proses pemotongan bagian-bagian hewan kurban yang sudah disembelih. Pemisahan dilakukan pada bagian daging, jeroan, kaki dan kepala sebelum dibagikan.
"Bagian jeroan, kaki dan kepala hewan kurban sebelum dibagikan ke masyarakat harus terlebih dahulu direbus,” ujarnya.
Menurut Ilena, selama ini bagian jeroan, kaki, dan kepala hewan kurban hanya dipisah saja kemudian dibagikan langsung ke masyarakat. Mengingat saat ini masih dalam situasi wabah PMK, sebaiknya bagian daging dan jeroan yang diterima masyarakat direbus lebih dulu minimal 30 menit dengan suhu di atas 70 derajat celcius, sebelum disimpan di lemari pendingin.
"Selama proses pemotongan dan pengolahan daging dilakukan dengan benar, maka tidak ada bahaya bagi manusia jika mengonsumsi daging sapi atau hewan lain yang terkena PMK," kata dia.
Tak kalah penting, lanjut Ilena, bungkus atau wadah daging kurban sebelum dibuang perlu dicuci terlebih dahulu menggunakan sabun cuci atau deterjen untuk mematikan virus-virus yang kemungkinan menempel.
"Perlu diketahui, PMK sesungguhnya menjangkit hewan ternak tak hanya sapi, tapi bisa juga kambing, kerbau, babi, domba, kuda, dan lain," kata Ilena.