Baghdad, Gatra.com - Kebocoran gas klorin di pabrik pemurnian air di Irak selatan, melukai sedikitnya 300 orang.
Para pejabat setempat hari Senin mengungkapkan, peristiwa terjadi hari Minggu malam ketika gas yang berpotensi fatal itu, bocor dari sebuah wadah di pabrik di distrik Qal'at Sukkar utara, selatan kota Nasiriyah.
“Ratusan orang yang menderita gangguan pernapasan parah akibat paparan klorin dilarikan ke rumah sakit terdekat,” kata wakil gubernur provinsi Dhi Qar, Abbas Jaber, dikutip Associated Press, Selasa (5/7).
Dia mengatakan komite dibentuk oleh gubernur Senin untuk menyelidiki keadaan seputar kebocoran.
"Yang lalai (pejabat) akan dimintai pertanggungjawaban," katanya.
Dhi Qar adalah salah satu provinsi termiskin dan secara historis paling tertinggal di Irak. Warga mengeluhkan kurangnya listrik dan akses air minum. Ini telah menjadi sarang protes anti-pemerintah dan banyak pemuda dari provinsi tersebut berpartisipasi dalam gerakan protes massal 2019, yang terbesar dalam sejarah modern Irak.
Bahaya keamanan publik telah melanda kota yang terkepung sebelumnya. Tahun lalu, lebih dari 90 orang, pasien dan petugas kesehatan tewas ketika kebakaran terjadi di Rumah Sakit Pendidikan al-Hussein Nasiriyah. Para pejabat menyalahkan kurangnya langkah-langkah keamanan dan kelalaian.