London, Gatra.com -- Akun Youtube dan Twitter Angkatan Darat Britania Raya diretas dan digunakan untuk mempromosikan penipuan mata uang kripto (cryptocurrency). Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Inggris pada Minggu waktu setempat. Tidak jelas kapan tepatnya peretas mulai mengambil alih kedua akun tersebut.
Kantor Pers Menteri Pertahanan Britania Raya dalam akun twitter reseminya menyatakan bahwa penyelidikan telah berlangsung. “Angkatan Darat menangani keamanan informasi dengan sangat serius dan sedang menyelesaikan masalah ini,” tulis Kantor Pers Menteri Pertahanan Britania Raya di Twitter pada Senin (4/7) pukul 1:10 WIB. "Sementara kami sekarang telah menyelesaikan masalah ini, penyelidikan sedang berlangsung dan tidak pantas untuk berkomentar lebih lanjut," ujar juru bicara Angkatan Darat dilansir dari BBC.
Peretas membajak halaman Twitter Angkatan Darat Inggris dengan mengganti gambar profil, bio, dan foto sampul organisasi agar tampak menyerupai akun The Possessed NFT. Para peretas menggunakan akun tersebut dan me-retweet cuitan terkait pembagian hadiah (giveaways) NFT. Mereka juga membuat sematan (pinned) tweet yang berisi tautan ke situs NFT bodong.
Peretas juga membajak saluran resmi YouTube milik Angkatan Darat Inggris dengan menghapus semua videonya, serta mengubah nama dan gambar profilnya agar menyerupai perusahaan investasi resmi Ark Invest. Peretas mengganti video Angkatan Darat Inggris dengan video-video live streaming yang menampilkan mantan CEO Twitter Jack Dorsey dan CEO Tesla Elon Musk. Diketahui bahwa unggahan video-video live streaming tersebut merupakan video lama.
Video live streaming yang diunggah oleh peretas sebelumnya ditayangkan sebagai bagian dari konferensi The B Word yang diadakan oleh Ark Invest Juni lalu, tetapi peretas menambahkan overlay yang menargetkan pengguna untuk berpartisipasi dalam penipuan kripto. Saluran tersebut menayangkan empat live streaming sekaligus, dengan beberapa di antaranya telah menarik ribuan pemirsa.
Saat ini kedua akun tersebut telah kembali seperti semula. Dalam cuitan di akun @BritishArmy, mereka memohon maaf terkait peretasan. “Mohon maaf atas gangguan sementara pada feed kami. Kami akan melakukan penyelidikan penuh dan belajar dari kejadian ini. Terima kasih telah mengikuti kami dan layanan normal sekarang akan dilanjutkan,” tulis akun resemi tersebut.
Ini bukan pertama kalinya akun profil tinggi menjadi sasaran di Twitter. Pada Juli 2020 lalu, akun-akun tokoh public Amerika Serikat juga sempat diambil alih oleh peretas untuk melakukan agenda penipuan Bitcoin. Akun-akun yang terpengaruh termasuk milik Musk, Jeff Bezos, Bill Gates, Barack Obama, Joe Biden dan Kanye West.