Jakarta, Gatra.com - Jangan heran kalau hari ini dan besok ada serombongan orang datang ke Kementerian Pertanian, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Menko Maritim dan Investasi berpakaian adat dari 22 provinsi.
Mereka bukanlah tokoh-tokoh adat yang akan menggelar parade, tapi justru petani sawit Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) yang sengaja datang masih terkait nasib sawit mereka yang harganya nyemplung sekitar 60-70 persen dari harga penetapan Dinas Perkebunan provinsi masing-masing.
Mumpung sudah ke Jakarta, mereka juga mengusung agenda lain seperti; Penyerahan dokumen permohonan rekomendasi teknis (rekomtek) pedirian Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Petani sawit.
“Tadinya kami mengusulkan pembangunan 10 unit PKS. Tapi yang baru disetujui oleh BPDPKS baru tiga unit. Yang tiga unit ini rencana mau dibangun di lokasi kebun Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Kabupaten Manokwari Papua Barat. Lalu di Singkawang Kalimantan Barat, serta di Banten,” cerita Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung kepada Gatra.com tadi pagi.
Dialog dengan Dirjen Perkebunan yang baru, Andi Nur Alam Syah juga menjadi agenda berikutnya. Gimana upaya Kementan untuk mendongkrak harga TBS petani dan laporan Apkasindo soal kondisi terkini ekonomi, sosial dan Kamtibmas masyarakat di sentra perkebunan sawit rakyat menjadi topiknya.
Update informasi penerimaan mahasiswa program beasiswa BPDPKS-Kementan, usulan Apkasindo soal penguatan Permentan 01 Tahun 2022, ucapan terimakasih kepada Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perkebunan, Dedi Junaidi, yang bakal pensiun, percepatan capaian PSR Nasional, juga menjadi bagian dari agenda itu.
Abdul Aziz