Karanganyar, Gatra.com – Pencuri sayuran kembali beraksi di ladang milik petani di Kecamatan Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng). Belum puas menjarah cabai di kebun wilayah Desa Karangbangun, kini si pedas juga dijarahnya lagi, plus mentimun. Jejak-jejak alas kaki ditemukan di lokasi tersebut.
Pemilik kebun sayur sampai geram karena aksi kriminal itu bukan kali pertama. Pencurian di kebun sayur yang berulangkali membuat para penyewa ladang meminta polisi bertindak.
"Tanaman kembang kol juga rusak terinjak-injak. Nyuri cabai dan mentimun. Rugi besar saya," kata Nina Wahyuni, penyewa kebun sayur di Dusun Dongsari Desa Karangbangun kepada Gatra.com, Minggu (3/7).
Aksi pencurian diduga berlangsung pada Minggu dini hari. Sebab, ia dan suami masih berada di ladang hingga Sabtu malam (2/7), pukul 22.30 WIB. Ia mengetahui sayurannya dicuri pada Minggu pagi.
"Mau nyemprot obat ke kebun cabai. Eh ternyata sudah hilang semua. Disempal dan dipipil. Aduh kok tega sekali. Padahal tanamannya hanya sekali berbuah," ceritanya.
Parahnya lagi, pencuri hanya menyisakan tiga buah mentimun yang berserakan di ladang. Nilai kerugian korban sampai jutaan rupiah.
"Disisakan hanya tiga mentimun saja. Padahal sudah mau panen. Di ladang mentimun saja, kalau laku bisa sampai Rp700 ribu. Sedangkan cabainya, lagi mahal-mahalnya. Sejuta juga laku. Soalnya sekilo sekarang Rp30 ribu," katanya menceritakan harga mentimun dan cabai besar hijau yang ditanamnya.
Ia menduga pelaku sengaja mengincar ladang saat sepi pemilik. Korban pencurian sayur di ladang lain di wilayah yang sama sempat memposting kondisi lahannya usai dirusak maling. Aparat di Polsek Matesih sempat mengomentarinya akan mengusut kasus tersebut.
"Saya sendiri belum laporan. Tetangga saya yang kemarin kemalingan saja belum ditindaklanjuti," katanya.
Camat Matesih, Ardiansyah, mengatakan, bakal berkoordinasi dengan kepolisian setempat mengenai aksi pencurian sayur di Desa Karangbangun.