Pati, Gatra.com – Harga bawang merah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terus meroket naik, saat ini saja sudah menyentuh diangka Rp45.000 perkilogram. Kenaikan harga ini dilatarbelakangi sejumlah persoalan, diantaranya adalah cuaca ekstrem.
Susanto, penjual sekaligus petani bawang merah di Desa Ngurenrejo (Kecamatan Wedarijaksa) mengatakan, sudah sepekan bawang merah naik menjadi Rp45.000 perkilogram untuk ukuran besar. Sementara untuk ukuran medium Rp40.000 perkilogram.
“Sepekan ini naik, kemarin jual Rp45.000 yang super. Kenaikan berangsur-angsur, minggu lalu itu harganya Rp30.000,” ujarnya saat dihubungi Gatra.com, Jumat (1/7).
Melonjaknya harga, disebutnya karena pada tahun ini banyak petani yang mengganti lahannya untuk tanaman lain. Mengingat pada tahun 2021 banyak petani yang merugi, lantaran harga bawang merah anjlok hingga Rp8.000 perkilogram.
“Banyak petani tidak berani menanam bawang merah, karena dulu harganya jatuh pada rugi. Selain itu, cuaca yang masih hujan, lalu terkendala modal, kan tahun kemarin enggak balik modalnya,” bebernya.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian (Dispertan) Pati, Kun Saptono mengamini, jika pasokan bawang merah pada tahun ini menurun. Padahal pada tahun lalu, Pati menduduki peringkat tiga hasil produksi bawang merah di Jawa Tengah, setelah Demak dan Brebes.
“Banyak petani yang gagal panen tetapi tidak sampai fuso, produksi menurun. Disebabkan kondisi anamoli cuaca yang memicu serangan hama penyakit, seperti jamur, virus seperti patek, dan daun keriting,” ungkapnya saat ditemui di kantornya.
Indikator lain, terang Saptono, kenaikan harga bawang merah dipicu adanya supply and demand. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Pati, tetapi seluruh Indonesia.
“Dua tahun lalu saat pandemi Covid-19, permintaan turun. Sekarang seperti restoran dan hotel mulai pada buka, permintaan naik banget, sementara produksi cenderung turun. Padahal banyak petani bawang merah yang mengalihkan lahannya untuk tanaman pangan lain,” bebernya.
Ditambahkan, produksi bawang merah pada bulan Mei 2022 kemarin, diperkirakan mencapai 1.095 kwintal. Adapun daerah produsen bawang merah meliputi Kecamatan Tambakromo, Pucakwangi, Jaken, Batangan, Juwana, Jakenan, Gabus, Margorejo, Wedarijaksa, dan Trangkil.