Kudus, Gatra.com - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melangsungkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) secara perdana, Kamis (30/6). Anehnya, di tengah marak PMK menjangkit hewan kurban. Malah yang menjadi prioritas pertama, yakni sapi perah--yang memang banyak diternak di kabupaten berjuluk Kota Kretek.
Kabid Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Agus Setiawan mengatakan, vaksinasi pedana dan tahap pertama ini ditargetkan untuk tiga kecamatan meliputi Bae, Kaliwungu, dan Dawe.
“Besok giliran Kecamatan Undaan dan Mejobo. Kita mendapatkan 500 dosis vaksin PMK yang kita prioritaskan untuk sapi perah karena sapi perah masa pemeliharaannya lama, beda sama sapi potong,” ujarnya selepas vaksinasi di Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu.
Sapi perah yang disasar untuk vaksinasi disebutnya sebanyak 180 ekor. Vaksinasi ini dilakukan secara bertahap sampai tiga kali suntik per ekor. Rinciannya, setelah vaksin pertama, dilanjutkan dua pekan kemudian, dan suntikan terakhir pada enam bulan selanjutnya.
“Sapi sehat juga kita prioritaskan untuk kemudian vaksinasi kita lanjutkan untuk sapi potong. Namun kita prioritaskan sapi muda, usia setahun. Ditargetkan tanggal 2 Juli 2022 sudah habis semua,” imbuhnya.
Sementara untuk ternak yang hendak dijadikan hewan kurban pada hari raya Iduladha, diungkapkannya tidak divaksin. Lantaran stok vaksin yang terbatas.
“Kemudian untuk yang hewan kurban memang tidak divaksin karena mau dipotong, eman-eman vaksinnya,” jelasnya.
Bupati Kudus, HM Hartopo menambahkan, kasus hewan ternak yang terpapar PMK sudah melandai. Diharapkan dengan adanya vaksinasi, dapat lebih menekan angka kasus.
“Di Kudus ini sudah mulai menurun, adanya vaksin ini ada 500 dosis, ini kita suntikan. Paling tidak 4.000 dosis lagi untuk vaksin hewan,” terangnya.