Karanganyar, Gatra.com- Organisasi masyarakat diminta ikut menyukseskan pemilu 2024. Salah satu caranya dengan mendorong para anggota menggunakan hak pilih sesuai hati nurani. Ormas juga jangan ikut arus politik yang malah memperkeruh suasana.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan pemberdayaan ormas yang diselenggarakan Badan Kesbangpol Karanganyar di Jimbaran Karangpandan, Kamis (30/6). Hadir keynote speaker Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo, Kajari Karanganyar Mulyadi Sajaen, Bupati Karanganyar Juliyatmono dan Dandim 0727 Karanganyar Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama.
Kepala Bakesbangpol Karanganyar, Bambang Sutarmanto mengaku sengaja mengundang para pentolan ormas untuk memahami esensi pemilu. Partisipasi para anggota kelompok masyarakat itu penting dalam menciptakan pemilu damai tanpa ekses. Berdasarkan pengalamannya, Ormas menjadi sorotan tiap kali perhelatan politik lima tahunan. Ia menyebut, jangan sampai Ormas dijadikan alat politik praktis.
"Jatuhnya malah enggak baik. Ormas jangan ikut-ikutan politik praktis. Potensi gesekannya besar," kata Bambang kepada wartawan di Karanganyar.
Justru, Ormas perlu digandeng dalam menyampaikan tahapan pemilu, mengajak anggotanya memberikan hak pilih, menolak politik uang serta jangan golput.
Sebanyak 125 anggota 50 ormas di Karanganyar menghadiri agenda tersebut. Masih terdapat satu agenda lagi dengan materi sama di kesempatan berikutnya bagi anggota ormas lainnya.
Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo meminta ormas tidak terpancing berita hoax dan ujaran kebencian yang biasanya tersebar di media sosial. Mereka wajib melakukan konfirmasi agar berita yang dikonsumsinya tak menimbulkan reaksi berlebih dan meresahkan. "Harus saling meredam dan pastikan kebenaran informasinya," katanya.
Ia sudah menyiapkan satgas cyber untuk meminimalisasi munculnya kehebohan di dunia maya jelang pemilu 2024.
Dandim 0727/Karanganyar Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama mengatakan komunikasi sosial penting dalam mengatasi problem di masyarakat. Potensi gesekan antar kelompok dan warga dianggap riskan di masa pemilu. "Ormas berperan besar mengantisipasi gesekan. Jadi, jangan malah ikut jadi pemerkeruh," katanya.