Jakarta, Gatra.com – Head of Marketing and Communication Amway Indonesia, Dharmaparayana S., mengatakan, pihaknya tengah berupaya mengajukan ke kantor pusat agar menjadikan Indonesia sebagai salah satu kebun untuk menanam tumbuhan bahan baku produk suplemen.
“Kita sedang berusaha menjual ke kantor pusat kita tentang konsep traditional herbs medicine-nya di Indonesia,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (29/6).
Terlebih lagi, lanjut pria karib disapa Dharma tersebut, Indonesia juga mempunyai banyak tumbuhan atau tanaman bahan baku obat tradisional yang bisa diolah menjadi bahan suplemen atau vitamin.
“Sampai saat ini kita masih proses untuk benegosiasi, berdiskusi, dan ini juga bukan investasi yang cukup kecil, karena nantinya standarnya cukup tinggi,” ujarnya.
Ia berharap, suatu hari salah satu kebun untuk memasok bahan baku suplemen atau vitamin tersebut berada di Indonesia dan produk tersebut bisa diproduksi di Tanah Air dengan menerapkan standar global yang telah ditetapkan.
“Jadi belum [ada kebun di Indonesia untuk menanam tumbuhan bahan baku vitamin produk Amway], insyaallah tungguin saja, doakan saja,” katanya.
Dharma menjelaskan, pihaknya juga terus melakukan sosialiasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilih produk vitamin dan makanan atau pangan yang baik untuk tubuh, di antaranya yang ditanam atau dibudidayakan secara organik.
Sosialiasi dan edukasi tersebut di antaranya melalui media massa dan lain-lain karena komsumen mempunyai hak untuk mengetahui suatu produk yang ditawarkan produsen.
Terkait sosialiasi tersebut, Dharma menilai pemerintah, dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sangat aktif melakukan sosialiasi, termasuk membuat regulasi untuk melindungi konsumen.
“Kosumen harus mengetahui serving consumtion harus ditulis, ingredients harus ditulis, diproduksi dan didistribusikan siapa harus dicantumkan, karena tujuan akhirnya pemerintah mau memproteksi konsumen,” katanya.
Kembali soal kebun untuk memasok bahan baku suplemen atau vitamin produksi Amway, ini sangat ketat. Kebun menggunakan pupuk organik serta terbebas dari zat kimia hingga polusi.
Group Brand Manager Amway Indonesia, Febriani Rusli, menjelaskan, sumber air irigasi pun telah diuji bebas dari patogen. Bahkan untuk mencuci akar tanaman pun menggunakan air minum yang segar.
Kemudian, semua peralatan memanen dicuci dan disanitasi sebelum digunakan untuk mencegah mikroba dan konstaminasi. Setiap tanaman juga memiliki “akta kelahiran” yang mencatat setiap tahapan pertumbuhannya.
“Setiap benih memiliki nomor lot yang berisi informasi tanggal panen dan pengeringan. Ladang bersifat orgnik milik sendiri dan menjaga kealamian tanah dengan bahan organik tanpa bahan kimia,” kata Febriani.
Dharma menambahkan, pihaknya menjamin bahwa suplemen atau vitmain yang diproduksi benar-benar hasil pertanian organik dan melibatkan ilmuan yang meneliti tanaman dan kandungannya.
Untuk memenuhi informasi itu, kata dia, Nutrilite, salah satu brand dari Amway, menyediakan fitur traceability bagi masyarakat atau konsumen untuk menelusuri dan memantau seluruh proses produksi bahan baku utama produk suplemennya secara virtual dan real time.
Fitur tersebut dikembangkan sejak 2019 dan dapat diakses melalui laman www.asalnyajelas.nutrilite.co.id. Febriani mengatakan, ini memperlihatkan 9 langkah traceability, mulai dari pemilihan benih hingga produk yang siap dikonsumsi.
“Ini merupakan bentuk komitmen dalam menyediakan produk suplemen alami, aman, dan efektif dikonsumsi oleh konsumen serta memastikan produk-produknya #AsalnyaJelas,” katanya.