Jakarta, Gatra.com- Berkembangnya jenis konten yang dapat dibagikan pada media sosial, maka semakin banyak orang untuk menuangkan sisi kreatifnya ke dalam sebuah karya visual. Salah satu hal yang sering ditemukan saat ini adalah kebiasaan orang untuk mengabadikan makanan yang hendak mereka santap dalam sebuah foto maupun video.
Kebiasaan ini menginspirasi banyak orang untuk membuat konten visual dengan objek makanan. Head of Electronics & FMCG Shopee Indonesia, Putri Lukman mengatakan, tanpa kita sadari, konten yang menampilkan makanan sangat sering kita jumpai. Baik pada papan iklan di jalanan, menu makanan di restoran, hingga konten visual di platform media sosial.
"Hal ini menjadi sebuah peluang serta wadah kreasi bagi masyarakat yang memiliki hobi fotografi untuk menciptakan kreasi konten dengan objek makanan," katanya dalam BincangShopee secara virtual, Selasa (28/6).
Selain menarik untuk ditonton, konten-konten makanan yang ada pada berbagai media juga sangat informatif serta menggugah selera. Maka dari itu, food photographer atau food content creator semakin dicari dan memiliki peranan penting dalam menghasilkan sebuah karya konten makanan yang tidak hanya menarik namun memiliki nilai visual.
Oleh karena itu, Shopee menghadirkan BincangShopee 7.7 Mega Elektronik Sale - Gugah Selera Lewat Kreasi Konten Makanan. Bersama MGDALENAF (Content Creator) dan Silva Sandiarini (Food Photographer). Nah seperti apa langkah mudah saat ingin mulai membuat kreasi konten makanan? Berikut tips dan trik untuk membuat konten visual dengan objek makanan yang menarik.
1. Siapkan peralatan fotografi atau videografi yang tepat
Agar sesi pengambilan gambar menjadi efektif, peralatan yang tepat harus disiapkan. Yang paling utama adalah menyiapkan kamera untuk melakukan pengambilan gambar, baik foto maupun video.
Kamera yang dapat digunakan pun beragam, bisa menggunakan kamera profesional dengan lensa yang tidak terlalu wide untuk hasil visual maksimal, seperti lensa 50mm, 85mm serta 105mm. Selain kamera profesional, kamu juga bisa menggunakan smartphone yang dilengkapi dengan kamera memadai.
Selain itu, properti pendukung seperti triplek dan karton putih untuk digunakan sebagai latar belakang foto dan properti lain yang mempercantik seperti daun kering maupun variasi mangkuk atau piring juga harus diperhatikan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Untuk menciptakan hasil konten yang stabil, kamu dapat menggunakan bantuan tripod sebagai penopang kamera atau smartphone yang digunakan.
2. Teknik pencahayaan yang sesuai membuat hasil lebih menarik
Salah satu unsur paling penting dalam pengambilan gambar adalah pencahayaan. Dengan menggunakan teknik pencahayaan yang tepat, maka hasil visual yang diinginkan pun akan menjadi lebih baik.
Ada beberapa teknik penggunaan cahaya seperti Artificial Lighting dan Natural Lighting. Yang paling mudah digunakan adalah teknik Natural Lighting, karena teknik ini menggunakan cahaya alami seperti matahari untuk dapat mempercantik objek makanan.
Namun jika lokasi pengambilan gambar tidak mendapatkan cahaya matahari alami yang baik, Artificial Lighting atau cahaya tambahan juga dapat digunakan. Posisi cahaya juga ikut mempengaruhi visual yang dihasilkan serta tone dan mood dari visual tersebut.
Untuk menciptakan nuansa visual dimana bayangan foto tidak menyeluruh, kamu bisa meletakkan pencahayaan dari samping objek atau side light. Teknik pencahayaan dari belakang objek atau rim light maupun cahaya dari ¾ objek atau oval light juga bisa digunakan dan disesuaikan dengan nuansa yang diinginkan.
3. Tentukan sudut pengambilan gambar yang tepat
Agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam sesi pengambilan gambar, kamu harus cermat dalam menentukan bagian makanan apa yang hendak ditonjolkan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengatur sudut pengambilan atau angle gambar agar hasil visual yang dihasilkan memiliki nilai lebih dan mampu membuat audiens tertarik untuk mencicipi makanan tersebut.
Sudut pengambilan gambar terbaik untuk makanan adalah dari sudut 0°, 10-20°, 45°, dan 90° maupun dari sudut sejajar mata atau eye-level. Contohnya, jika ingin memperlihatkan nasi campur yang berisi bermacam lauk pauk di atas piring, kamu bisa gunakan sudut 45° agar seluruh isi piring dapat diperlihatkan.
4. Plating dan properti pendukung memberikan sentuhan akhir yang cantik
Tidak hanya makanan yang dapat menggugah selera, properti pendukung yang tertata rapi hingga penataan makanan di piring atau mangkuk juga dapat menambah nilai visual dari konten. Dengan teknik food styling yang tepat, kamu bisa mendapatkan hasil visual yang maksimal dari objek makanan yang kamu gunakan.
Pertama-tama, kamu harus memahami terlebih dahulu objek makanannya, kemudian menyusun properti pelengkap sedemikian rupa dan disesuaikan penempatannya agar terlihat presisi pada hasil akhir konten makanan tersebut.
Beberapa contoh properti pelengkap yang bisa kamu gunakan adalah piring, peralatan makanan seperti garpu dan sendok, cut board kayu, dan lain sebagainya. Cukup kamu sesuaikan dengan jenis makanannya, maka kamu akan mendapatkan hasil visual yang lebih menarik.