Pati, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Jawa Tengah, memastikan bakal tetap membuka seluruh pasar hewan di wilayahnya menjelang Hari Raya Iduadha. Meski sebelumnya, setidaknya empat pasar hewan ditutup selama dua pekan, saat awal wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) merebak.
Bupati Pati, Haryanto mengatakan, agar masyarakat tidak perlu ragu untuk membeli hewan kurban. Terlebih PMK tidak menular kepada manusia, sehingga aman dikonsumsi. Selain itu, ternak yang dibolehkan untuk diperjualbelikan sudah dipastikan kesehatannya.
"Pasar hewan tetap kita buka karena menjelang Hari Raya Iduladha. Kita memberi kesempatan, agar ternak yang sehat dapat dijual dan sehingga peternak ini mendapat keuntungan, kan kasihan mereka kalau begini terus," ujarnya disela meninjau vaksinasi PMK perdana di Desa Pucakwangi, Plosorejo, dan Karangrejo Lor, Selasa (28/6).
Iapun mengaku telah mengumpulkan seluruh camat dan kepala desa Sebum Mina Tani untuk mengedukasi warganya, terkait PMK. Yakni bagaimana penanganan, pengobatan, hingga boleh tidaknya dikonsumsi.
"Dan inipun tidak menular ke masyarakat. Saya salat subuh jamaah di sejumlah masjid itu saya menyempatkan mengajak makan pagi di salah satu warung yang menjual nasi dan daging sapi. Saya bermaksud memberikan contoh bahwa daging sapi aman dikonsumsi selama pengolahan dan cara memasaknya benar," bebernya.
Kepala Dinas Pertanian Pati, Nikentri Meiningrum mengatakan, ada sebanyak 2.700 hewan ternak di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani terindikasi PMK. Meski begitu, 900 diantaranya dinyatakan telah sembuh.
"Hari Jumat (24/6) didroping. Kita dapatnya 4.000 dosis vaksin PMK. Kita mulai melakukan vaksinasi kemarin (27/6) hingga sepekan kedepan. Kita sementara fokus di 14 kecamatan dulu untuk tahap pertama ini. Kecamatan lain menyusul kalau ada jatah vaksin lagi," ungkapnya.