Merangin ,Gatra.com - Harga cabai di pasaran terus melambung, bahkan hari ini Senin (27/6/2022) harga cabai di Pasar Bangko Kabupaten Merangin sudah mencapai Rp 90 ribu per Kg.
Kondisi harga cabai seperti ini sudah berlangsung selama 3 minggu terakhir, bahkan belum ada tanda-tanda akan turun ke harga normal Rp 30 ribu per Kg. Dengan harga yang seperti ini, keluhan terus berdatangan dari emak-emak yang harus memutar otak agar dapat membeli komoditi penting rumah tangga tersebut.
"Terpaksa kami kurangi beli cabe (cabai), kalau biasanya beli sekilo, sekarang kami beli setengah atau seperempat bae," ujar Atik Sunarsih (37) warga desa Lantak Seribu.
Naiknya harga cabai sebutnya tidak diimbangi dengan harga sawit yang justru semakin anjlok ke harga Rp700 per Kg, apalagi saat ini sawit menjadi penghasilan terbesar bagi sebagian masyarakat Kabupaten Merangin.
"Kini jual sawit Sekuintal (100 Kg) baru dapat beli cabe sekilo, bayangkanlah perbandingannya kayak itu," ujanya.
Atik juga berharap agar pemerintah dan para pemangku kebijakan, bisa berpihak kepada rakyat kecil, sehingga harga sawit bisa meningkat dan ekonomi masyarakat bisa kembali normal. "Kami minta ke Pemerintah, kasihlah solusi atas masalah ini. Kalau perlu buat operasi pasar, bukan cabe saja yang mahal, bawang merah, telur juga sudah mulai bersaing dengan cabe," ucapnya.
Soni (53) salah satu pedagang cabai mengaku omset penjualannya sedikit menurun akibat melambungnya harga. Bahkan sudah beberapa kali cabai yang dijualnya dibiarkan membusuk akibat kurangnya pembeli.
"Mau gimana lagi, kami kan beli dari pengepul juga sudah tinggi harganya. Sekarang kami cuma bisa pasrah. Kami juga berharap Pemerintah ambil tindakan yang terukur mengatasi masalah ini, karna efeknya bukan cuma ke pembeli saja, tapi penjual seperti kita kita ini juga merugi," ujarnya.