Karanganyar, Gatra.com - Penanaman akar wangi atau vetiver direkomendasikan menjadi salah satu upaya mencegah longsor di lahan miring. Kekuatan vetiver pada akarnya dapat menjaga kestabilan tanah.
Salah satu lokasi penanamannya di tebing wilayah Gunungnganten Rt 05/ Rw IV Desa Balong Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jateng. Di lokasi ini, tebing setinggi 10 meter longsor pada Minggu malam (26/6). Material longsoran nyaris menimpa rumah warga.
“Untungnya enggak sampai mengenai rumah. Tebing itu minim pohon dan hanya rerumputan. Hujan intens pada beberapa hari terakhir membuatnya longsor. Lalu, hari ini setelah material dibersihkan, langsung ditanami akar wangi atau vetiver. Akarnya bisa menjaga kestabilan tanah. Lokasi penanaman di wilayah kemiringan,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Bagoes Darmadi kepada wartawan di Karanganyar, Senin (27/6).
Pengadaan rumput vetiver sudah dilakukan BPBD sejak beberapa tahun silam. Lokasi penanamannya di lereng dengan potensi longsor ke permukiman. Bagoes mendorong warga di lokasi rawan bencana menanamnya secara mandiri. Selain manjur menjaga kestabilan tanah di wilayah rawan longsor, juga mampu mencegah erosi di bantaran sungai.
“Akarnya kuat. Baik ditanam di lahan kritis bantaran sungai maupun di tebing-tebing. Perawatannya sangat mudah. Efektif jika tak ada pepohonan yang menunjang,” katanya.
Bagoes mengatakan curah hujan diperkirakan masih tinggi untuk beberapa hari ke depan, sesuai informasi BMKG. Warga di area rawan banjir, longsor dan angin kencang diminta waspada.
Ia menyebut lokasi rawan banjir meliputi Desa Ngringo Jaten; Desa Waru, Desa Kebak di Kebakkramat. Lalu Desa Jeruksawit dan Kragan di Gondangrejo. Sedangkan tanah longsor mengancam lereng Lawu di wilayah Kecamatan Jenawi, Kerjo, Ngargoyoso, Jatiyowo, Karangpandan, Tawangmangu dan Matesih. Sedangkan peta terdampak angin kencang hampir merata di 17 kecamatan.
Sementara itu Koordinator Sukarelawan Jenawi, Kris Bintoro mengatakan longsor tebing di Desa Balong terjadi sekitar pukul 23.00 WIB pada Minggu malam kemarin. Dia menyebut di bawah tebing terdapat beberapa hunian warga.
“Longsoran enggak kena rumah. Tapi sebagian bangunan hunian retak-retak dan rusak. Kemarin warga langsung mengungsi. Saat aman baru kembali ke rumah. Nantinya harus mengungsi lagi jika hujan turun dengan derasnya,” katanya.