Banjarbaru, Gatra.com - Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), termasuk dalam 19 provinsi yang tertular penyakit mulut dan kuku (PMK). Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalsel, Suparmi mengungkapkan, Pemprov Kalsel kini terus bergerak melakukan langkah antisipasi terhadap penyebaran PMK di provinsi berjuluk 'Bumi Lambung Mangkurat' itu.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan vaksinasi hewan sapi di 13 kabupaten/kota seluruh Kalsel, kecuali di Kota Banjarmasin karena hanya daerah transit. Kemudian, ditanya sampai saat ini sudah berapa ekor sapi yang mati karena tertular PMK di Kalsel, Suparmi enggan menjawab.
"Pertanyaan yang positif aja. Langkah pegendalian (PMK) itu tugas kami. Untuk warga Kalsel, PMK kita upayakan terkendali," ujarnya menjawab pertanyaan Gatra usai kegiatan apel siaga pengendalian dan penanganan PMK pada ternak di Kalsel, Senin (27/6).
Suparmi membeberkan, alokasi vaksin PMK untuk Kalsel sebanyak 4.200 dosis dan sudah terealisasi sebanyak 3.173 dosis atau 75,55%.
"Capaian vaksinasi PMK merata di semua daerah kecuali di Kabupaten Tanah Laut yang dimulai hari ini sampai tanggal 29 Juni 2022. Kita optimis, kita keroyok, di tanggal itu semua sudah tervaksinasi," cetusnya.
Untuk ketersediaan hewan kurban sendiri, beber Suparmi, Pemprov Kalsel sudah menyiapkan 13 ribu ekor sapi. Dan jumlah itu diyakini lebih dari cukup. "Karena kebutuhan hewan kurban hanya 12 ribu, Insya Allah tersedia," ujarnya.
Kepada masyarakat, Suparmi mengimbau untuk tidak khawatir mengkonsumsi daging kurban di tengah merebaknya wabah PMK. "Asal sesuai protokol pemotongan, Insya Allah aman untuk dikonsumsi karena PMK tidak menular ke manusia," tuturnya.