Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari membuat analisis dan proyeksi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Ia melihat analisis tersebut didasarkan pada dua faktor.

Faktor pertama, kekuatan tiga parpol papan atas dilihat dari jumlah kursi DPR yang dimiliki. Lalu kedua, kekuatan tiga tokoh yang selalu berada di papan atas elektabilitas survei.

"Kombinasi dua variabel, ada tiga partai terkuat yaitu PDIP 128 kursi, Golkar 85 kursi dan Gerindra 78 kursi. Dengan hasil survei capres tiga teratas ada Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan," tuturnya dalam hasil analisisnya seperti diterima Gatra.com, Senin (27/6/2022).

Di sisi lain, ia juga menganalisis soal terjadinya pembelahan atau polarisasi jika politik identitas dimainkan kembali. Kejadian di tahun 2019 kemungkinan besar akan terjadi.

"Warning nih, dengan konstelasi yang ada sekarang ini maka kita harus siap-siap dengan kemungkinan polarisasi ekstrim lagi 2024 yang akan datang, dengan berat hati harus disampaikan mumpung belum terjadi," bebernya.

Ia mengatakan, pasangan manapun yang akan bertarung di putaran II pasti akan dimanfaatkan oleh, dan akan bekerjasama dengan, kelompok-kelompok identitas seperti PA 212 dan Ustad seperti UAS.

"Kelompok identitas akan menggunakan stempel calon Islam pada calon tertentu dan ini akan menciptakan pembelahan dan polarisasi yang semakin ekstrim karena demikian lah trend yang berlangsung dari pilpres 2014 dan 2019," tutupnya.