Brebes, Gatra.com - Abrasi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah semakin parah. Abrasi bahkan menggerus ribuan hektar lahan produktif di wilayah pesisir.
"Data kami, ada sekitar 2.000 ribu hektar lahan produktif kondisinya rusak parah karena abrasi," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Brebes, Zuhdan Fanani, Jumat (24/6).
Zuhdan mengungkapkan, lahan produktif yang rusak akibat abrasi tu tersebar di sepanjang pesisir utara Brebes yang meliputi Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari. Kerusakan lahan terjadi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
"Mayoritas lahan yang rusak akibat abrasi tersebut berupa tambak produktif warga. Kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Brebes dan Losari," ujarnya.
Selain abrasi yang semakin menggerus daratan, kata Zuhdan, wilayah pesisir Brebes juga dihadapkan pada masalah banjir rob. Berdasarkan pendataan, terdapat 3.930 hektar tambak yang terdampak banjir rob pada bulan Mei dan Juni. Rob juga menggenangi permukima warga.
Dampak rob itu dirasakan warga di Desa Randusanga Kulon, Randusanga Wetan, Kaliwlingi, Limbangan Wetan, Sawojajar, Bangsri, Grinting, Krakahan Pengaradan, Karangdempel, Prapag Kidul, Prapag Lor dan Desa Kecipir.
Menurut Zuhdan, kerugian akibat banjir rob dalam dua bulan terakhir itu mencapai Rp8,34 miliar lebih. Dampak paling parah terutama saat rob pada Mei.
"Kalau yang bulan ini, masih lebih kecil. Kami saat ini tengah berupaya mengusulkan bantuan bagi warga yang terdampak rob ini, baik ke kementerian hingga Baznas daerah. Sudah ada respon dari Baznas, tinggal realisasinya," ujarnya.
Zuhdan mengatakan, untuk menekan dampak abrasi sekalis rob, berbagai upaya telah dilakukan, di antaranya, melalui program penanaman mangrove hingga peninggian tanggul tambak. Dia menyebut mangrove yang ditanam di daerah terdampak abrasi sebanyak empat juta batang.
"Kita upaya dengan penanaman mangrove karena mempunyai multi efek. Selain dapat menahan abrasi, juga bisa menekan dampak bencana rob dan melestarikan ekosistem habitat pesisir. Namun untuk tahun anggaran 2022, program penanaman mangrove belum bisa dilaksanakan, karena anggarannya terkena refocusing." jelasnya.