Jakarta, Gatra.com - Pasangan Calon Ketua Umum dan Sekjen Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) untuk periode 2022-2025, Yudhi Wibhisana dan Andreas Nahot Silitonga (Yudhi-Nahot) berjanji akan berusaha untuk meningkatkan kualitas para anggota AKPI.
"Terkait dengan kualitas para anggota, ini yang menjadi concern saya dan Nahot, kualitas anggota AKPI harus jauh lebih ditingkatkan lagi," kata Caketum Yudhi di sela-sela deklarasi di Jakarta, Jumat (24/6/2022).
Yudhi mengatakan, pihaknya tidak semata-mata memperbesar atau memperbanyak jumlah anggota AKPI, tapi menurutnya terlebih dari itu adalah meningkatkan pengetahuan, meningkatkan kemampuan, meningkatkan literasi yang justru itu kurang di kita sebagai kurator.
"Misalnya, apakah semua kurator memahami banking system? Atau transaksi derivatif di capital market? Hal-hal seperti ini perlu disosialisasikan di antara anggota-anggota kita yang akan menghasilkan kurator-kurator jauh lebih berkualitas lagi," papar Yudhi.
Selain itu, ditempat yang sama, calon Sekjen Andreas Nahot Silitonga mengatakan, jika terpilih, pihaknya akan melakukan digitalisasi terkait kerja-kerja kesekretariatan.
"Apabila nanti saya dan Yudhi terpilih sebagai Ketum dan Sekjen AKPI, maka hal pertama dalam bidang kesekretariatan yang akan kami lakukan adalah kaitannya dengan digitalisasi yang lebih maju lagi terhadap database anggota-anggota AKPI, tujuannya, supaya masyarakat nanti dapat mengakses informasi terkait dengan kurator-kurator di dalam AKPI, dan terkoneksi dengan website yang kami miliki," paparnya.
Selain itu, lanjut Nahot, pihaknya juga akan melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya menumbuhkan rasa kebersamaan dan interaksi antar anggota.
"Misalnya kita akan bekerja sama dengan intensif dalam bidang organisasi seperti dalam bidang olahraga, supaya nanti olahraga dalam AKPI pun lebih besar lagi, tumbuh lagi, dan mengaktifkan beberapa bidang olahraga yang ada di dalam AKPI. Tujuannya adalah semata-mata supaya nanti ada interaksi yang baik, karena dari hubungan-hubungan interaksi itu akan terjadi jalinan persahabatan, yang kemudian bisa ditingkatkan ke dalam hubungan-hubungan bisnis lainnya," jelas Nahot.
Karena, kata Nahot, sebagai salah satu sarana kita berinteraksi adalah berolahraga, dan itu adalah sebuah even yang bisa mengumpulkan banyak orang, dan banyak interaksi yang bisa terjadi.
"Makanya tren-tren yang sudah ada sekarang memang banyak organisasi yang sudah memiliki atau mengadakan kompetisi bola, kompetisi golf, atau berkumpul dengan sarana hobi lainnya seperti motor akan terus dipertahankan," katanya.
Artinya, AKPI yang menjadi gambaran dirinya kedepan, akan banyak bekerja sama dengan bidang olahraga dan kesenian.
"Kita juga akan pilih nanti orang-orang yang benar-benar pas dan miliki concern yang besar terhadap olahraga itu sendiri, dan kita akan mengaktifkan cabang-cabang olahraga yang ada misalnya AKPI akan memiliki klub sepakbola sendiri, AKPI akan memiliki klub bola basket sendiri, dan AKPI juga akan membuat event-event kejuaraan yang akan melibatkan juga nanti seluruh anggota AKPI dan masyarakat," papar Nahot.
Oleh karena itu, kata Caketum Yudhi, yang harus diingat bahwa AKPI adalah sebuah organisasi. Tidak hanya berbicara tentang pekerjaan ataupun tentang profesi.
"Kita tahu bahwa pada masa Bang James kegiatan-kegiatan sepakbola sangat digalakkan, kemudian pada masa Bang Jimy itu ada beberapa kegiatan, diantaranya golf dan lain-lain. Saya sangat sepakat, mungkin kita akan memperbesar lagi kegiatan-kegiatan keolahragaan tersebut, itu sarana kita untuk berinteraksi, tidak semata-mata di pengadilan, tidak semata-mata di dalam rapat-rapat kreditor," tuturnya.
"Tidak semata-mata korespondensi di dalam hubungan profesional antara debitor dengan kreditor, antara lawyer dengan kliennya. Jauh lebih dari itu, untuk lebih mengakrabkan, untuk lebih merasakan kebersamaan, untuk lebih meningkatkan kekeluargaan diantara kita, olahraga itu yang paling terlihat bisa mempererat hubungan diantara kita semua," jelasnya lagi.