Moskow, Gatra.com - Salah satu kilang minyak terbesar di selatan Rusia mendapat serangan pesawat tak berawak (drone) pada hari Rabu (22/6). Akibatnya serangan itu memicu kebakaran besar.
Pihak berwenang setempat melaporkan dalam rekaman yang dipublikasikan ke media sosial menunjukkan sebuah pesawat tak berawak terbang menuju kilang Novoshakhtinsk di wilayah Rostov, lima kilometer dari perbatasan Ukraina sebelum salah satu fasilitasnya terbakar.
Gubernur wilayah Rostov Vasily Golubev mengatakan pecahan dua drone itu kemudian ditemukan di wilayah kilang.
Dia menambahkan bahwa pekerjaan di kilang telah ditangguhkan untuk penyelidikan dan menegaskan bahwa tidak ada korban luka dalam insiden itu.
“Karyawan melihat pesawat tak berawak Ukraina. Itu menabrak struktur pabrik, setelah itu terjadi ledakan dan kebakaran,” kata kantor berita TASS, mengutip seorang pejabat daerah yang tidak disebutkan namanya.
“Salah satu [drone] berdampak, menabrak unit pertukaran panas setelah itu kebakaran terjadi. Yang kedua terbang," kata pejabat keamanan lain yang tidak disebutkan namanya kepada TASS.
Perwakilan Kementerian Darurat regional melaporkan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 09:25 waktu Moskow, dan padam satu setengah jam kemudian.
Tidak dijelaskan penyebab kebakaran.
Kilang Novoshakhtinsk dilaporkan menjadi salah satu yang terbesar di Rusia selatan dengan kapasitas hingga 7,5 juta ton per tahun.
Serangan terbaru, yang belum dikonfirmasi secara resmi, itu menyusul ledakan dan kebakaran di depot minyak utama Transneft-Druzhba di wilayah Bryansk Rusia, kurang dari 100 kilometer dari perbatasan Ukraina pada bulan April.
Serangan rudal di wilayah Rusia menjadi lebih umum setelah pasukan Moskow menarik diri dari Kyiv pada akhir Maret dan serangan balasan pasukan Ukraina mendekati perbatasan Rusia.
Beberapa daerah perbatasan telah meningkatkan tingkat ancaman teror, sebagai reaksi atas serangan tersebut.
Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas serangan di wilayah Rusia, namun juga tidak secara resmi membantah berada di belakang penyerangan tersebut.