Jakarta, Gatra.com – Ketua Umum Brigade 08, Zecky Alatas, menilai pernyataan Ketua DPP PDI-Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, soal angka kemiskinan di DKI Jakarta menunjukkan bahwa Djarot belum move one.
“Saya minta Pak Djarot move on, biarlah beri kesempatan kepada yang muda untuk memimpin negara ini,” kata Zecky di Jakarta menanggapi pernyataan Djarot.
Pendukung Anies ini menilai pernyataan Djarot soal kemiskinan tersebut tidak berkaca ketika ia menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. “Kalau bapak bilang banyak rakyat Jakarta miskin, apa bedanya pada era Pak Djarot saat menjabat?” ujarnya.
Ia mengatakan, jika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memimpin DKI Jakarta selama dua periode, kumungkinan bisa memperbaiki kemiskinan. “Tapi tidak diberikan kesempatan itu seperti halnya untuk Pak Anies,” ujarnya.
Lebih jauh ia mempertanyakan pernyataan Djarot, persoalan kesimkinan tersebut dari prospektif mana. Menurutnya, pernyataan tersebut tidak sesuai dengan kondisi dan keadaan saat ini. Banyak persoalan DKI Jakarta yang diwariskan gubernur sebelumnya, termasuk dari era Wagub Djarot.
Menurutnya, pada masa kepemimpinan Anies Baswedan selalu ada kebijakan pro dan kontra sehingga gerakan dan program yang dirancang pun terganggu. Bahkan, masyarakat menjadi pesimistis dan tak mendukung program Pemprov DKI Jakarta.
Jika saja Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui hak prerogatifnya menunjuk Anies kembali memimpin DKI Jakarta, lanjut Zecky, maka program tersebut akan terus berjalan sehinga ia meminta jangan mencari-cari kesalahan.
“Saya sangat prihatin dengan statement Pak Djarot, apa yang disampaikan Bapak, menurut saya adalah sepihak karena hanya memberikan keterangan sepintas, tidak secara mendetail, menyeluruh, serta gamblang,” ujarnya.
Karena itu, Zecky meminta Djarot untuk move on dan memberikan kesempatan kepada yang lain untuk terus bekerja menyelesaikan berbagai persoalan DKI Jakarta. “Saya sebagai anak muda juga siap memimpin Jakarta jika diberikan kesempatan dan dukungan dari seluruh masyarakat Jakarta,” katanya.
Zecky menyampaikan keterangan tersebut menanggapi pernyatan Djarot bahwa kemiskinan di DKI Jakarta tidak linier dengan jumlah dana yang dikeluarkan dari APBD DKI Jakarta.
Ia mengaku prihatin karena dana yang dikeluarkan itu sangat besar. Ia menunggu-nunggu hasilnya, karena katanya untuk menyubsidi rakyat miskin untuk mendapatkan rumah layak huni. “Ternyata rumah dibangun dengan DP 0 rupiah juga enggak jelas berapa. Padahal APBD-nya besar banget,” katanya.
Djarot juga menyoal program OKE OCE yang tujuannya untuk membantu rakyat kecil. Menurutnya, anggaran untuk program tersebut sangat besar, namun hasilnya juga tidak sebanding.
Djarot lantas menyoal tentang penyelenggaraan Formula E yang menyedot dana sekitar Rp500 miliar. Ia berpendapat, anggaran tersebut lebih baik dialokasikan untuk membanun rumah susun khusus rakyat demi mengurangi kemiskinan.
Djarot juga mengatakan, jika dahulu diberikan kesempatan untuk terus membangun DKI Jakarta bersama Ahok, ia oprtitimistis mampu menyelesaikan angka kemiskinan di bawah 5%.