Jakarta, Gatra.com – Sejalan dengan perannya sebagai industrial assistance, Bea Cukai terus berupaya memberikan asistensi dan pendampingan kepada para pelaku usaha berpotensi ekspor di berbagai daerah. Kali ini asistensi diberikan Bea Cukai masing-masing di Banjarmasin, Indramayu, Kediri, dan Yogyakarta.
Kasubdit Humas dan Penyuluhan bea Cukai, hatta Wardhana mengataakn bahwa Bea Cukai siap memberikan fasilitas kepada industri dalam negeri yang berupa KITE untuk membesarkan produksinya dan memperluas jaringan pemasaran produk lokal. Kegiatan asistensi ini bertujuan memberikan dorongan semangat kepada pengusaha lokal supaya mau dan mampu bersaing di pasar global.
Kamis (16/06), Bea Cukai Banjarmasin bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Hongkong, mendampingi empat calon eksportir produk perikanan di Kalimantan Selatan, yaitu PT Orion Belt Indonesia, UD Walut Samata, PT Kiki Agri Indonesia, dan PT Madame Export Indonesia, untuk melakukan business matching produk seafood dengan importir asal Hongkong.
Hatta menjelaskan bahwa kegiatan mempertemukan antara calon eksportir dengan calon pembeli, calon eksportir mempresentasikan produk yang mereka tawarkan secara langsung kepada calon pembeli di Hongkong, dan keduanya dapat langsung berinteraksi untuk mengetahui kebutuhan calon pembeli serta apa yang dapat dipenuhi oleh calon eksportir.
Sementara di Indramayu (13/6), Bea Cukai Cirebon melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Al-Zaytun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar. Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka sosialisasi dan asistensi ekspor kepada Koperasi Serba Usaha Desa Kota Indonesia. Koperasi ini merupakan koperasi yang dikelola oleh Pondok Pesantren Al-Zaytun, yang rencananya akan melakukan ekspor produk-produk hasil usahanya, antara lain pisang cavendish, beras, minyak wijen, kopi, garam, gula, daging ayam, ikan tuna, dan buah-buahan.
Dalam kunjungan tersebut, Bea Cukai menjelaskan prosedur yang perlu dilakukan oleh eksportir pada saat akan melakukan kegiatan ekspor, mulai dari persyaratan dokumen, perizinan, dan ketentuan perpajakan barang ekspor. "Saya berharap Koperasi Al-Zaytun dapat segera melakukan ekspor dan bisa ekspor secara berkelanjutan," ungkap Hatta.
Serupa, Bea Cukai Yogyakarta dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka pendampingan persiapan ekspor milik CV Mitra Omo Indonesia di Sleman (09/06). CV Mitra Omo Indonesia merupakan perusahaan IKM yang memproduksi snack bayi. Meskipun perusahaan healthy snack ini belum pernah melakukan ekspor, namun Omo sudah memiliki visi untuk mengembangkan pasar ke Singapura.
Terakhir, Bea Cukai Kediri juga mengadakan asistensi pengembangan UMKM ke PT Fazza Mutiara Nusantara, yang merupakan produsen Krupuk Sumberagung, yang berlokasi di Wates, Kabupaten Kediri (16/06). Bea Cukai Kediri turut memberikan gambaran prosedur ekspor, dan berbagai fasilitas yang dapat dimaksimalkan oleh PT Fazza Mutiara Nuasantara.
“Melalui asistensi ekspor dan menawarkan berbagai kemudahan fasilitas, Bea Cukai terus berupaya mendukung program pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, salah satunya dengan mendorong UMKM lokal untuk berkembang dan mampu merambah pasar dunia,” pungkas Hatta.
Situs web: www.beacukai.go.id
Facebook: https://www.facebook.com/beacukairi/
Twitter: https://twitter.com/beacukaiRI
Instagram: https://www.instagram.com/beacukaiRI/
Youtube : https://www.youtube.com/beacukaiRI