Home Ekonomi Pengiriman Hewan Kurban ke Batam Diawasi Secara Ketat

Pengiriman Hewan Kurban ke Batam Diawasi Secara Ketat

Batam, Gatra.com- Kedatangan 320 ekor sapi dari Lampung untuk kebutuhan hewan kurban Hari Raya Idul Adha di Batam, Kepri, diawasi secara ketat oleh dinas terkait, Senin (20/6). Tindakan penuh pengawasan tersebut, untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak dari luar daerah.

Ketua Asosiasi Peternak dan Penjual Hewan Ternak Batam Musofa mengatakan, hewan kurban yang tiba melalui Pelabuhan Beton Sekupang, Batam diseleksi langsung oleh dinas terkait ditingkat Pemprov, Pemko dan Asosiasi. Pengiriman juga dikontrol melalu jalur laut dari daerah asalnya, dengan armada kapal yang telah ditentukan.

"Demi meminimalisir penyebaran PKM, kedatangan sapi dipisahkan melalui Pelabuhan Beton Sekupang dan kambing di Pelabuhan Telaga Punggur sesuai standar karantina dan sterilisasi yang telah disepakati bersaman. Pengiriman hewan kurban tersebut juga dilakukan secara langsung dan bertahap, tenpa persinggahan," katanya.

Musofa memastikan, untuk mencukupi kebutuhan hewan kurban di Batam ada sekitar 3.000 ekor sapi dan 14.500 ekor kambing yang telah disiapkan kuota pengirimannya secara bertahap hingga menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 H. "Dari data pengiriman sapi yang datang tercatat ada 1 ekor yang mati dan telab dilarung ke laut. Sisanya juga harus menjalani karantina dan sterilisasi selama 3 hari dilokasi penampungan semantara, sebelum di distribusikan kepada 47 pedagang yang telah tersertifikasi di Kota Batam," ujarnya.

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Wahyu Wahyudin menambahkan pengiriman hewan kurban di Kepri telah sesuai kesepakatan lintas instansi. SOP yang dilaksanakan terpantau sudah sesuai dengan upaya mencegah penyebaran PMK, lantaran Kepri bukan daerah sentra penghasil hewan ternak.

"Koordinasi kedua daerah melalui dinas terkait juga sudah selesai dilakukan sesuai standar. Tim dokter hewan, karantina, dan seluruh stakeholder terkait juga telah memastikan hawan sehat dari daerah asal. Berdasarkan laporan dari 320 sapi yang dikirim, ada satu ekor yang mati akibat patah kaki dan berhimpitan dipastikan tidak terjangkit PMK," tuturnya.

92