Kendal, Gatra.com - Memiliki keterbatasan fisik ditambah kekurangan ekonomi tak menyurutkan niat Bibit (59) warga Desa Mangunan Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar Jawa Timur, untuk bisa bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan berkeliling Indonesia.
Hanya berbekal uang sebesar Rp100 ribu, kakek penyandang disabilitas ini kendarai motor roda tiganya dari rumah untuk berkeliling Indonesia. Hal ini dilakukan Mbah Bibit sejak tanggal 2 Juni 2022 lalu.
Saat tiba di Kendal, ia behenti sejenak di halaman gedung DPRD Kendal. Bibit menuturkan, mampirnya dirinya di gedung DPRD Kendal ingin bertemu dengan Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun. "Ini saya mampir saja dan ingin bertemu dengan Ketua DPRD-nya," katanya.
Ia menjelaskan, kepergiannya dari rumah dengan meninggalkan istri dan dua orang anak yang masih duduk dibangku SMP dan SMU dilakukan bukan tanpa alasan. Mbah Bibit mengaku ingin memperjuangkan hak-hak para penyandang disabilitas dengan menemui Presiden Jokowi.
"Dari Blitar saya pertama ke Tulungagung-Kediri-Nganjuk terus ke Barat sampai Solo lalu ke Yogyakarta. Dari situ lalu melanjutkan ke Magelang-Semarang dan sekarang di sini, Kendal," ungkapnya.
Dengan bekal yang minim dia mengaku tidur kadang di motor atau menumpang di masjid/musala. Sedangkan untuk kebutuhan makan sehari-hari dirinya selama dalam perjalanan banyak mendapat bantuan dari dermawan yang dijumpainya.
"Alhamdulillah ketemu orang-orang baik dan ditolong. Motor saya ini accu-nya juga sudah ngadat. Minta ganti tapi belum bisa ganti. Sering ditolong diengkolkan orang saat tidak bisa distarter," ungkapnya.
Ditanya lebih jauh apa yang akan disampaikan kelak jika berkesempatan bertemu dengan Presiden Jokowi, ia menjawab agar pemerintah lebih memperhatikan hak-hak para penyandang disabilitas. "Ya selama ini pemerintah perhatian dengan orang-orang seperti kami ini. Tapi kami ingin lebih ditingkatkan lagi perhatiannya," katanya.
Sementara itu, setelah lebih dari 10 menit menunggu kabar ingin bertemu dengan Ketua DPRD Kendal, dia mendapatkan jawaban dari petugas keamanan bahwa pimpinan dan anggota DPRD saat itu sedang ada tugas di luar. Setelah mendapat kabar tersebut, ia kemudian pamit ingin melanjutkan perjalanannya kembali ke arah Jakarta.