Semarang, Gatra.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mengeluarkan tausiah terkait Penyelenggaraan Ibadah Kurban atau Iduladha 1443 H/2022 di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dalam tausiah MUI Jawa Tengah Nomor 02/DP-P.XIII/T/VI/2022 mengibau agar penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Iduladha 1443 H/2022 menggunakan jasa penyembelih yang bersertifikat juru sembelih halal.

“Pelaksanaan penyembelihan kurban diimbau agar menjaga kebersihan, kesehatan, dan keamanan dari penularan penyakit PMK,” kata Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji, Senin (20/5).

Ahmad Darodji juga mengimbau kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng aktif melakukan pendampingan kepada peternak dan memfasilitasi vaksinasi terhadap binatang yang terkena wabah PMK yang akan dijadikan hewan kurban.

Demikian pula peternak hewan kurban agar berusaha mengupayakan penyembuhan terhadap hewan yang terkena PMK sesuai petunjuk pemerintah.

“Mengajak Pemprov Jateng, Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng, dan Dewan Masjid Indonesia Jateng untuk masif menyosialisasikan tausiah MUI ini,” ujar Ahmad Darodji.

MUI Jateng juga mengajak umat muslim hendaknya tetap bersemangat dalam melaksanakan ibadah kurban sebagai siar Islam dan kepedulian sosial untuk berbagi sesama.

Tausiah MUI Jateng Nomor 02/DP-P.XIII/T/VI/2022 tertanggal 18 Juni 2022, ditandatangani Ketua Umum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji, MSi dan Sekum Drs KH Muhyiddin, MAg serta Ketua Komisi Fatwa Fatwa KH Fadlolan Musyaffa’, Lc MA, Sekretaris KH Ahmad Izzudin MAg.

Pertimbangan dikeluarkannya tausiah, menurut KH Fadlolan Musyaffa dilatari perkembangan mewabahnya PMK di Jateng menjelang Idul Kurban 1443 Hijriyah.

“Sehingga perlunya memberi perlindungan atas hajat umat Islam saat melaksanakan ibadah kurban dengan binatang yang sehat secara syari,” katanya.