Jakarta, Gatra.com – Dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo (TOM) - 357 dan KRI Usman Harun (USH) - 359 TNI Angkatan Laut (AL) melakukan Passing Exercise (Passex) dengan unsur-unsur Indian Navy, yakni INS Sahyadri-F49 dan INS Kamorta-P28 di perairan Laut Jawa.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, dalam siaran pers Minggu (19/6), menyampaikan, keempat kapal perang dari dua negara bersahabat tersebu membentuk formasi Charlie lambung kanan.
Selanjutnya, kata dia, dalam latihan yang berlangsung pada Sabtu tersebut INS Kamorta mengirimkan tanda melalui kibaran bendera sebagai isyarat bahwa seluruh kapal sudah dalam formasi. Ini kemudian diteruskan kepada KRI USH dan KRI TOM.
Serial latihan selanjutnya adalah Replenishment at Sea (RAS), sebagai kapal penerima, KRI TOM menerima approach dari lambung kanan INS Syahdari, sedangkan KRI USH menerima approach dari lambung kiri INS Kamorta sebagai kapal pemberi.
“Dengan kecepatan 10 knots dan jarak 45 yard, mail bag transfer yang dikirim dapat terima oleh KRI dan INS dengan aman serta lancar,” ujarnya.
Usai melaksanakan Passex, unsur TNI AL dan Indian Navy membentuk formasi 1 untuk melakukan Farewell Pass. INS Sahyadri dan INS Kamorta dengan kecepatan 17 knots mendahului KRI TOM dan KRI USH lambung kanan.
Pada saat Indian Navy Ship melintang, KRI TOM dan KRI USH mengirimkan isyarat lampu. Kemudian KRI TOM memberikan Farewell Speech kepada Indian Navy Ship. Selesai pelaksanaan, KRI TOM dan KRI USH kembali ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut).
Kegiatan Passex antara TNI AL dan Indian Navy merupakan salah satu upaya diplomasi dalam program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yang menekankan kepada komandan-komandan KRI untuk meningkatkan latihan dengan kapal-kapal perang asing yang melintas perairan Indonesia.
Menurutnya, ajakan latihan bukan hanya di Natuna namun juga di seluruh wilayah perairan yurisdiksi Nasional, karena latihan tersebut juga merupakan sarana diplomasi untuk menjaga stabilitas keamanan maritim di wilayah Indonesia dan di kawasan.