Jepara, Gatra.com - Pedagang Pasar 1 Jepara, Jawa Tengah, mengaku kecewa lantaran Presiden Joko Widodo berhalangan hadir di kabupaten berjuluk Kota Kretek itu.
Siti Nurhayati, pedagang sayur mengatakan, jika seumpama presiden jadi datang, pihaknya ingin meminta agar sejumlah harga kebutuhan pokok distabilkan.
"Sangat kecewa, katanya mau kesini tapi kok enggak jadi. Pingin menyampaikan ini harga-harga sembako pada naik, agar bisa turun. Juga mau minta tambah modal usaha," ujarnya, Minggu (19/6).
Ia membeberkan, harga bawang merah saat ini Rp60.000 perkilogram, yang sebelumnya hanya Rp40.000. Harga cabai merah keriting sekarang melejit Rp70.000 yang awalnya Rp35.000 perkilogram. Cabai rawit Rp35.000 yang semula Rp15.000 perkilogram. Sementara cabai setan Rp85.000 yang sebelumnya Rp60.000 perkilogram.
"Mau menyampaikan itu pada naik. Cabai, bawang merah, kubis, telor itu yang naiknya tinggi. Ini yang beli, belinya pada dikurangi karena pada naik," terangnya.
Meski begitu, ia tetap bersyukur karena mendapatkan dua bantuan sembako, meski presiden tidak hadir ke Pasar Jepara 1.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jepara, Eriza Rudi Yulianto mengatakan, bantuan tersebut rencananya bakal diserahkan oleh tim dari presiden. Namun karena acara batal, maka 1.000 bantuan sosial itu diserahkan pihak dinas.
"Dipasrahkan ke dinas yang rencananya dibagikan sendiri oleh tim. Sudah kami bagikan tadi pagi. Seribu paket untuk pedagang yang di pasar dan petugas cleaning servis," jelasnya.
Agenda kehadiran presiden ke pasar adalah satu dari sekian rangkaian acara silaturahmi relawan Jokowi di Bumi Kartini.
"Tadi malam jam 19.00 WIB diberi tahu oleh tim kalau presiden tidak jadi datang. Bukan berdasarkan surat. Rencana sebelumnya sampai pasar 12.30 WIB, itu agendanya dialog dengan pedagang pasar dan menyerahkan bantuan," tutupnya.