Batam, Gatra.com - Speed Boat pengangkut Puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal kembali tenggelam di perairan Pulau Putri, Nongsa Kota Batam, Kepri, Kamis (16/6). Kapal cepat  diketahui mengangkut puluhan warga asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang hendak masuk ke Malaysia.

Kepala UPT BP2MI Kepulauan Riau, Mangiring Sinaga menjelaskan, kejadian tenggelamnya puluhan PMI ilegal tersebut diduga terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Para PMI tersebut diangkut dengan speed boat oleh ‘tekong’ yang biasa menyelundupkan orang ke luar negeri.

"Kecelakaan terjadi di perairan Pulau Putri, Batam. Laka laut itu adalah sebuah speed boat dengan dua mesin 200 pk membawa PMI berjumlah sekitar 30 orang. Rencananya tujuan rombongan PMI ilegal tersebut diduga ke Johor, Malaysia untuk bekerja," katanya, Jumat (17/6).

Mangiring menyebutkan, kuat dugaan insiden naas tersebut akibat Speed Boat menabrak kayu. Sejumlah penumpang dikabarkan hanyut dan telah berhasil dievakuasi. Dari 30 orang PMI yang tenggelam, diketahui 1 orang berjenis kelamin perempuan dan 29 orang lainnya berjenis kelamin laki-laki.

"Dilakukan pencarian hingga pukul 00.15 ditemukan 23 orang PMI yang akan diberangkatkan. Satu orang PMI  dibawa ke RS Budi Kemuliaan kota Batam karena sesak nafas lantaran kebanyakan menelan air laut," ujarnya.

Dari data yang dimiliki BP2MI ada 23 orang PMI yang selamat itu diketahui bernama Danil, Masrin, Suardi, M. Jefri, Azharudin, Zulham, Agir, Yusuf, Mahali Fikri, Amat, Muh Zohir Abbas, Ahmas Yani, Denin, Abdillah, Jumawardan, Syafii, Ariaawan, Arif Rahman Hakim, Adi, Sahman, Arum, Joni Iskandar, Herman.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Tanjungpinang Selamet Riyadi menambahkan, hingga saat ini pihaknya  masih melakukan pencarian PMI lainnya yang masih dinyatakan hilang. Proses pencarian korban kecelakaan masih di sekitar Pulau Putri, Nongsa, Batam pada koordinat 01?14'58.2? N - 104?04'46.4?E.