Pekalongan, Gatra.com - Para nelayan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah memilih tidak melaut menyusul cuaca buruk di perairan Laut Jawa dalam beberapa waktu terakhir. Kendati demikian, aktivitas di Tempat Pelelalangan Ikan (TPI) tetap berjalan.
Kepala UPTD TPI Kota Pekalongan, Muhammad Mahson mengatakan, nelayan mengkhawatirkan cuaca buruk, terutama gelombang tinggi dan pasang air laut dampak fenomena supermoon.
"Ada gejala supermoon atau kondisi bulan purnama yang berkaitan dengan kenaikan pasang air laut dan cuaca, sehingga para nelayan pilih aman untuk tak melaut," kata Mahson, Kamis (16/6).
Menurut Mahson, mayoritas nelayan yang tidak melaut mengunakan kapal berukuran di atas 5 gross ton atau jenis kapal freezer. Kapal jenis ini tak menjaring dari kapal lain atau bongkar angkut ikan di tengah laut.
"Mereka mementingkan keselamatan, jadi menunggu cuaca membaik. Waktu tidak melaut dimanfaatkan untuk memperbaiki jaring, mesin, dan kapal," ujar dia.
Sementara itu aktivitas pelelangan ikan di TPI menurut Mahson tetap berjalan kendati banyak nelayan yang tidak melaut. Pada pekan ini rata-rata jumlah ikan yang dilelang mencapai 25 ton per hari.
"Mayoritas ikan yang dilelang jenis tongkol, layang, tengiri, dan lemuru," ungkapnya. Mahson juga menyebut harga ikan relatif stabil. Dia mencontohkan harga ikan tongkol yakni Rp15.000, ikan layang Rp17.000, ikan tengiri Rp55.000, dan ikan lemuru Rp14.000.
"Jika tonasenya rendah, permintaan akan meningkat dan harga ikan naik, tapi tak signifikan. Begitu pula jika tonase di atas 40 ton, harga ikan akan menurun," jelasnya.