London, Gatra.com - Inggris identik dengan menu Fish n Chips-nya. Lalu apa yang terjadi dengan Fish n Chips ketika ikan cod yang menjadi bahan utama Fish n Chip sulit diperoleh?
Sanksi negara-negara Barat, termasuk Inggris, terhadap Rusia akibat invasinya ke Ukraina ternyata memberi dampak pada persediaan ikan cod. Maklum saja, kapal-kapal Rusia selama ini menyuplai 40% ikan cod untuk kebutuhan orang Inggris. Dan ketika sanksi mendera Rusia, maka harga ikan cod impor pun melonjak tak terkendali.
Hal ini membuat sebuah grup rumah makan seafood di Inggris memutuskan untuk tidak menjual lagi ikan cod mulai Juli nanti. “Tingginya permintaan dan harga ikan cod dari nelayan non Rusia telah membuat kondisi rantai pasokan terganggu,“ kata Mitch Tonks dari Rockfish Group, seperti dilansir dari BBC, Rabu (16/6).
Mitch Tonks yang memiliki 9 resto ikan di wilayah Devon dan Dorset, Inggris, mengatakan bahwa menghilangkan ikan cod dari daftaar menu justru menjadi tantangan untuk mencoba jenis ikan lainnya.
Ia mengatakan bahwa keputusan itu dibuat untuk menghindari ikan cod menjadi tidak ekonomis lagi bagi resto dan pelanggannya. “Akan kita lihat sampai pasokan ikan cod kembali ke harga yang masuk akal,” ujarnya.
Diakui olehnya, Fish n Chip bagi orang Inggris berarti ikan cod dan kentang, bukan ikan yang lain.
“Ketika pasokan ikan cod hanya menciptakan harga yang naik secara signifikan buat para pelanggan, mau tak mau kami harus duduk bersama dan membuat keputusan bahwa saat ini adalah saatnya ikan Inggris yang ambil alih,” katanya.
Jadi sebenarnya lanjut Mitch, ini adalah kesempatan yang baik dunia perikanan Inggris dan saatnya untuk mengkonsumsi ikan-ikan asal Inggris seperti hake, plaice, gurnard dan juga haddock.
Sementara resto lain seperti Pier Point Fish and Chips di daerah Torquay memilih untuk mengurangi porsi ikannya terutama untuk pesanan yang dibawa pulang (takeaway). “Jadi kami tak perlu menaikkan harga Fish n Chips kami,” kata Lorraine Arnold dari resto tersebut.