Berlin, Gatra.com- Setidaknya 600 remaja didokumentasikan telah mengalami pelecehan seksual oleh para imam Katolik di Keuskupan Muenster Jerman, tetapi jumlah korban sebenarnya bisa 10 kali lebih tinggi, sebuah laporan yang diterbitkan Senin mengatakan. Demikian NDTV, 13/06.

Keuskupan tersebut memiliki catatan resmi tentang 610 korban pelecehan, menurut laporan Universitas Muenster -sekitar sepertiga lebih banyak dari yang ditunjukkan oleh penelitian sebelumnya dari tahun 2018.

Namun, sejarawan Natalie Powroznik, yang terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi dengan "sekitar 5.000 hingga 6.000 anak perempuan dan laki-laki yang terkena dampak" di keuskupan.

Setidaknya 5.700 tindakan pelecehan seksual telah dilakukan oleh total 196 pendeta, termasuk 183 imam, menurut laporan itu.

Lima persen dari pendeta yang terlibat ditemukan sebagai pelaku berantai dengan lebih dari 10 korban, dan kurang dari 10 persen menghadapi konsekuensi hukum.

Pada puncak pelecehan selama tahun 1960-an dan 1970-an, rata-rata ada dua kasus per minggu di keuskupan, kata laporan itu.

Tiga dari empat korban adalah anak laki-laki, mayoritas berusia antara 10 dan 14 tahun, dengan banyak tindakan dilakukan terhadap putra altar atau di kamp anak-anak dan remaja.

Studi tersebut melaporkan konsekuensi psikologis yang cukup besar bagi para korban yang mencapai usia dewasa, termasuk depresi dan pikiran untuk bunuh diri, dengan indikasi percobaan bunuh diri pada 27 kasus.

Penyalahgunaan yang Meluas

Uskup Muenster, Felix Genn, akan memberikan komentar secara rinci tentang penelitian tersebut pada hari Jumat. Penulis menuduh Genn, yang telah menjadi uskup Muenster sejak 2009, gagal mengambil tindakan terhadap pelaku.

Dalam tanggapan awal pada hari Senin, Genn mengatakan dia akan "secara alami menerima tanggung jawab atas kesalahan yang saya buat sendiri dalam menangani pelecehan seksual".

Gereja Katolik Jerman telah diguncang oleh serangkaian laporan dalam beberapa tahun terakhir yang mengungkap pelecehan yang meluas terhadap anak-anak oleh para pendeta.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Konferensi Waligereja Jerman pada tahun 2018 menyimpulkan bahwa 1.670 pendeta di negara itu telah melakukan beberapa bentuk serangan seksual terhadap 3.677 anak di bawah umur antara tahun 1946 dan 2014. Namun, jumlah sebenarnya korban diperkirakan jauh lebih tinggi.

Pada bulan Januari, sebuah laporan ke Keuskupan Munich dan Freising menemukan indikasi perilaku pelecehan seksual pada 235 orang yang diselidiki, termasuk 173 imam, sementara setidaknya ada 497 korban.

Laporan itu juga menemukan bahwa mantan Paus Benediktus XVI dengan sengaja gagal mengambil tindakan untuk menghentikan empat imam yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak pada tahun 1980-an, ketika dia menjadi uskup agung Munich.

Laporan lain yang diterbitkan tahun lalu mengungkap cakupan pelecehan yang dilakukan oleh para imam di Keuskupan Cologne, Jerman.