Kiev, Gatra.com - Pihak berwenang Ukraina mengatakan pada hari Selasa bahwa jembatan ketiga atau yang terakhir menuju ke Sievierodonetsk telah dihancurkan, meski kota dibagian timur itu masih tetap terhubung. Pasukan Rusia menahan diri setelah berminggu-minggu terjadi pertempuran berdarah.

AFP, Selasa (14/6) melaporkan, kepala pemerintahan kota Sievierodonetsk, Oleksandr Stryuk, mengatakan serangan besar-besaran telah menghancurkan jembatan yang ketiga di atas Sungai Donets Siverskyi, yang menghubungkan kota itu dengan Lysychansk, yang dikuasai Ukraina.

"Tapi kota ini tidak terisolasi," kata Stryuk kepada televisi Ukraina.

“Ada saluran komunikasi meskipun cukup rumit,” tambahnya.

Dia mengatakan pasukan Ukraina terus mempertahankan kota dan bahwa ada pertempuran sepanjang waktu. Situasi darat kerapkali berubah setiap jam.

Pada hari Senin, tentara Ukraina mengatakan pasukan Moskow telah meminta pasukannya kembali dari pusat kota dan separatis yang didukung Rusia menyebut kota itu "diblokir."

“Pasukan Rusia tidak menyerah dalam upaya mereka untuk menyerbu kota, tetapi militer (Kyiv) tetap memegang teguh,” kata Stryuk.

Dia memperkirakan bahwa ada sekitar 540 hingga 560 warga sipil yang bersembunyi di tempat perlindungan pabrik kimia Azot di kota itu.

Dia mengatakan itu sulit untuk membuat mereka bertahan meski masih ada beberapa cadangan di pabrik.

Gubernur regional Sergiy Gaiday mengatakan Selasa pasukan Rusia terus menembaki pabrik itu.

“Pasukan Rusia berusaha mengepung unit pasukan kami,” kata Gaiday, sehari setelah mengakui tentara Moskow menguasai lebih dari 70 persen kota.

Dia mengatakan pasukan Moskow di kota itu telah diperkuat oleh dua kelompok batalyon taktis.

Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada Senin malam bahwa pertempuran di Sievierodonetsk telah menelan korban manusia yang "mengerikan".