Medan, Gatra.com- Dokter Spesialis Paru Siloam Hospitals Dhirga Surya Medan, dr Rudy Irawan Sp. P(K) mengatakan manfaat positif dari merokok hanya sejumlah 0,000001%, yaitu timbulnya efek relaksasi atau perasaan tenang yang semu pada saat menghisapnya.
Namun pada dasarnya hal tersebut merupakan pemenuhan kecanduan nikotin yang sudah ada dan terus mengirimkan "signal terpenuhi" dalam tubuh perokok.
"Dalam asap rokok, zat yang paling membahayakan bagi perokok adalah TAR yang dihasilkan dari proses pembakaran zat kimia dan partikel padat yang hanya dihasilkan saat rokok dibakar," kata dr Rudy dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/6).
Ia menjelaskan ada lebih dari 7 ribu macam senyawa kimia dalam TAR, sebagian di antaranya berbahaya terhadap kesehatan. Lalu setidaknya ada 250 zat di dalam batang rokok yang berbahaya. Dimanq 69 jenis di antaranya diketahui bersifat karsinogenik, yaitu dapat menyebabkan kanker.
Berdasarkan laporan Southeast Asia Tobacco Control Alliance (Seatca) berjudul The Tobacco Control Atlas tahun 2019, jumlah perokok di Indonesia sebanyak 65,19 juta orang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asia Tenggara.
Selain itu, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, jumlah perokok di atas 15 tahun sebanyak 33,8% dari jumlah tersebut 62,9% merupakan perokok laki-laki dan 4,8 persen perokok perempuan.
"Dari data tersebut dan dampak merokok aktif sama bahayanya dengan yang terpapar atau disebut perokok pasif. Ditemukan risiko terpapar penyakit atau gangguan kesehatan bagi perokok aktif maupun pasif adalah sama, satu banding satu," ungkap dr. Rudy.
Disampaikan dr. Rudy, gangguan kesehatan yang sangat mungkin timbul bagi perokok aktif dan pasif adalah gangguan pernapasan, kanker paru, penyakit jantung kronis, stroke karena penyempitan pembuluh darah otak dan lain sebagainya.
Dia pun mengingatkan, hal penting bagi masyarakat yang ingin sekali berhenti merokok adalah menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dengan memulainya dari niat dan berkonsultasi kepada dokter.
"Selain hal itu adalah menghindari stress, berolahraga rutin dan pola makan serta pola istirahat yang baik bagi tubuh sekaligus berdoa kepada Yang Maha Kuasa," pungkas Rudy.