Pati, Gatra.com – Seorang nasabah bank BRI asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah, lantaran tabungannya diduga dikuras habis oleh orang tak dikenal. Tabungan sebesar itu hilang dalam kurun waktu lima menit saja.
Korban, Siti Mardhiyah yang merupakan nasabah bank BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Juwana mengatakan, mengalami kebobolan hingga Rp206.508.000 pada jam 15.00 WIB, Jumat (10/6) lalu.
“Rekening saya dibobol. Dalam lima menit saja, ada sebanyak delapan transaksi. Sebagian mutasi sebagian lagi transfer,” ujarnya selepas melaporkan kejadian yang dialaminya ke Bank BRI Kantor Cabang Pati, Senin (13/6).
Kejadian itu bermula saat korban yang tak lain adalah warga Desa Ngening, Kecamatan Batangan, mendapatkan pesan WhatsApp dari orang tidak dikenal. Pelaku berdalih salah mengirimkan token listrik ke nomor korban.
“Dapat WA bilangnya salah kirim token listrik dan saya dikirimi sebuah nomor yang sama dengan nomor pelaku tersebut. Tanpa sepengetahuan saya, saya diminta screenshoot (tangkap layar) nomor yang sama dari SMS itu tadi. Dan screenshoot saya kirim ke nomor pelaku,” bebernya.
Awi mantan anggota DPRD Pati meminta agar bank BRI bertanggungjawab atas bobolnya uang dan data nasabah. Mengingat uang sejumlah itu, bagi sebagian masyarakat Indonesia sangat besar nilainya.
“Instansi sekelas BRI harus bertanggujawab, ini dana yang tidak sedikit menurut kami. Ini jerih payah rakyat. Bank negara harus bertanggjawab kepada rakyatnya mau kemana, kalau dibobol IT saja tidak bisa bertanggungjawab,” tegasnya.
Iapun berharap agar salah satu bank BUMN ini memperkuat sistem keamanan sibernya. Selain itu, birokrasi yang rumit berkenaan pelaporan bisa dipermudah dan meringankan.
“Di cabang tidak punya otoritas yang luas, sehingga laporan kami harus ke pusat, sehingga birokrasi yang semacam ini sangat melelahkan kami sebagai nasabah yang telah dirugikan oleh IT. Kami akan melapor ke Polres Pati, kemudian ke BRI pusat,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak bank BRI saat dikonfirmasi oleh awak media, belum memberikan tanggapan hingga berita ini ditayangkan.