Home Teknologi UI Serahkan Bus Listrik dengan TKDN Tinggi ke Pemerintah, Dukung Presidensi G20

UI Serahkan Bus Listrik dengan TKDN Tinggi ke Pemerintah, Dukung Presidensi G20

Depok, Gatra.com – Kampus Universitas Indonesia (UI) menyerahkan secara simbolis bus listrik hasil rancangan dan produksi anak bangsa ke Pemerintah untuk mendukung penyelenggaraan Presidensi G20 pada Jumat (10/6). Bus yang diserahkan merupakan hasil karya ahli UI dan dibangun oleh perusahaan dalam negeri.

Sejumlah konstruksi yang dibangun anak negeri mulai dari platform chassis, sistem penggerak, sistem rem, sistem kendali, inverter, dashboard, dan sistem pendingin (air conditioning). Disimpulkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bus ini adalah yang tertinggi di Indonesia untuk kelas bus berukuran besar, dengan panjang 12 meter dan bobot maksimal 16 ton.

Bus listrik tersebut terwujud berkat dukungan Pemerintah melalui Lembaga Pengembangan Dana Pendidikan (LPDP) yang menginvestasikan dana pengembangan sebesar Rp12,65 milyar untuk pengembangan platform bus listrik dan Rp5 milyar untuk pengembangan sistem penggerak (motor listrik) oleh UI. Saat ini, kegiatan pengembangan telah sepenuhnya selesai dan UI melalui mitra PT Mobil Anak Bangsa (MAB) siap mengkomersialkan hasil penelitian berupa bus listrik.

Bus yang diserahkan juga telah melalui uji tipe sertifikasi oleh Kementerian Perhubungan. Menariknya, bus listrik UI merupakan satu-satunya prototipe bus berukuran besar hasil penelitian universitas di Indonesia yang disertifikasi uji tipe, dan siap digunakan di jalan raya.

Acara penyerahan simbolis bus listrik tersebut dihadiri oleh Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi; Rektor Universitas Indonesia, Prof. Ari Kuncoro; Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazie; Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur Badan Riset Inovasi Nasional, Haznan Abimanyu dan sejumlah tokoh lainnya.

Turut hadir perwakilan dari mitra pengembangan bus listrik UI. Di antaranya Presiden Direktur PT MAB, Kelik Irwanto; Direktur NSAD, Nur Hidayat; General Manager Peralatan Industri dan Jasa PT PINDAD, Andri Setiyoso; dan perwakilan PT AICOOL, beserta perwakilan dari perusahaan jasa angkutan penumpang, perusahaan otomotif, dan perusahaan komponen kendaraan.

“Dengan ini, UI menyerahkan Bus Listrik kepada pemerintah sebagai salah satu sarana transportasi penyelenggaraan Presidensi G20,” ujar Rektor UI Prof. Ari Kuncoro.

Ari menyinggung bahwa bus listrik hanya salah satu di antara sekian banyak inovasi yang dihasilkan peneliti UI untuk mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional pasca-pandemi Covid-19.

Melalui Bidang Riset dan Inovasi, UI terus memberikan dukungan baik berupa pendanaan, fasilitasi kerja sama dengan mitra industri, dukungan infrastruktur dan fasilitasi compliance terhadap regulasi untuk produk inovasi kepada para peneliti. Bus listrik yang dihasilkan UI dapat dibeli dengan harga bersaing sekitar Rp5 miliar dan sudah sesuai dengan regulasi pemerintah terkait kendaraan yang beroperasi di jalan raya.

Penelitian kendaraan listrik UI juga telah melahirkan perusahaan pemula (startup) teknologi, yaitu PT NSAD yang mumpuni di bidang perancangan sistem elektronika dan kendali di tingkat nasional.

Keberhasilan Tim UI yang menyelesaikan prototipe bus listrik siap uji tipe turut dipuji Direktur LPDP Andin Hadiyanto. Andin mengatakan, hasil tersebut bukan sesuatu yang instan karena telah melalui jalan panjang penelitian selama kurang lebih 10 tahun proses yang dijalani dan telah menghasilkan output yang tidak hanya berupa produk fisik (tangible), tetapi juga output dan outcome tak ternilai (intangible) di antaranya talenta periset kendaraan listrik (dosen/mahasiswa/ alumni), kekayaan intelektual (KI), peningkatan kapasitas lembaga dan lain-lain.

Di kesempatan itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyinggung Instruksi Bapak Presiden (Inpres) tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang diarahkan untuk mengarusutamakan belanja APBN maupun APBD untuk produk dalam negeri. Hal itu dikaitkan dengan potensi pasar bus yang sifatnya captive.

Selain itu, terdapat captive market pada bus platform bandara (bus shuttle dan transit/transfer gate); bus transportasi dari kota ke bandara (dikelola oleh DAMRI), serta bus kendaraan dinas K/L. “Ini adalah peluang besar bagi Indonesia karena bus listrik yang dihasilkan UI ini tidak hanya produk rancangan dan buatan dalam negeri tetapi juga bermerek nasional. Oleh sebab itu, Pemerintah perlu menciptakan pasarnya dan memberikan insentif industri, pembeli, dan penggunanya,” kata Budi.

567