Jakarta, Gatra.com – PT Medco Energi Internasional Tbk resmi mengumumkan kinerja keuangan tahun 2021 yang telah diaudit. Ikhtisar keuangan yang diumumkan Medco terutama menyangkut laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA). Medco merilis EBITDA sebesar US$714 juta, meningkat 44% tahun ke tahun. Sementara, EBITDA pada kuartal keempat adalah US$205 juta, meningkat dari kuartal ketiga karena pulihnya harga dan permintaan.
Perseroan memeroleh laba bersih pada 2021 sebesar US$47 juta, seiring pulihnya tingkat permintaan energi yang sebelumnya rendah akibat pandemi COVID-19. Tercatat tiga segmen usaha membukukan laba, yakni minyak dan gas, ketenagalistrikan dan tambang. Laba bersih dipengaruhi oleh dry hole dan penurunan nilai dari Blok Meksiko 10 & 12 total sebesar US$28 juta, serta penurunan nilai AMG sebesar US$15 juta, diimbangi penyesuaian nilai pada Sarulla sebesar US$47 juta dan DSLNG sebesar US$25 juta.
“Dengan bangga, kami melaporkan kinerja keuangan yang kuat seriring dengan harga dan permintaan yang pulih pasca COVID-19. Kinerja perseroan memungkinkan kami untuk memberikan panduan dividen baru dan target utang yang lebih rendah,” ujar CEO PT Medco Energi Internasional Tbk, Roberto Lorato.
Selain itu, Medco juga melaporkan kinerja penjualan. Di mana Medco Power menghasilkan penjualan 2.718 GWh, sekitar 32% dari sumber energi terbarukan. Penjualan ketenagalistrikan dilaporkan meningkat 8% di kuartal keempat karena peningkatan kinerja uap di Sarulla geotermal dan pulihnya permintaan listrik di Batam.
Kinerja itu diperoleh saat harga jual rata-rata minyak sebesar US$68/bbl, 69% lebih tinggi tahun-ke-tahun (US$40/bbl) dan harga penjualan rata-rata tertimbang gas adalah US$6,5/mmbtu, 26% lebih tinggi tahun-ke-tahun (US$5,2/mmbtu).
Sementara itu, produksi minyak dan gas tercatat 94 mboepd, 6% lebih rendah tahun-ke-tahun. Produksi kuartal keempat meningkat 7% dari kuartal ketiga karena pulihnya permintaan pasca Covid-19. Sementara, biaya produksi minyak dan gas sebesar US$9,8 per boe sesuai panduan Perseroan.
Medco dengan antusias mengumumkan bahwa pihaknya mendapatkan perpanjangan PSC selama 20 tahun untuk Blok Senoro-Toili efektif mulai Desember 2027 dan melanjutkan tahap rekayasa untuk pengembangan Senoro Tahap II.
Pengembangan desain rekayasa Proyek Ekspor Tenaga Surya, Pulau Bulan, Provinsi Kepulauan Riau dilakuan setelah mendapatkan izin prinsip impor dari Energy Market Authority (EMA) Singapura. Proyek ini akan memiliki kapasitas terpasang 670 MWp pada tahap awal, yang akan menyediakan 100 MW setara listrik nonintermiten ke Singapura.
“Saya senang melihat peningkatan kinerja setahun penuh kami yang jauh lebih baik serta dukungan dari para pemangku kepentingan atas perpanjangan PSC Senoro-Toili. Penyelesaian akuisisi ConocoPhillips Indonesia pada bulan Maret telah memperkuat posisi MedcoEnergi di Asia Tenggara dan mendukung Strategi Perubahan Iklim,” ujar Presiden Direktur PT Medco Energi International Tbk Hilmi Panigoro.