Kendal, Gatra.com- Rasa kehilangan yang mendalam atas meninggalnya pengasuh Ponpes Al Fadlu Kaliwungu, KH Dimyati Rois menjadi duka yang dirasakan warga Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia, khususnya di Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Kiai yang menjabat sebagai Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini meninggal dunia pada Jumat (10/6) dinihari sekitar pukul 01.30 WIB.
Ribuan pelayat terus berdatangan ke rumah duka di Kampung Jagalan Desa Kutoharjo Kecamatan Kaliwungu. Berbagai tokoh nasional, pejabat daerah, para kiai dan masyarakat umum hadir di rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan almarhum.
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kendal Jawa Tengah, yang dipimpin Ketuanya, KH Danial Royyan juga nampak hadir melayat di rumah duka. Mereka datang sekitar pukul 09.00 WIB.
Kiai Danial menyampaikan, meninggalnya KH Dimyati Rois yang biasa disapa Abah Dim sangat dirasakan PCNU Kendal dan warga Nahdliyyin.
"Warga NU kehilangan kyai karismatik yang keilmuan dan kealimannya diakui secara nasional. Semoga amal ibadah beliau diterima, dan kesalahan beliau mendapatkan ampunan dari Allah," ujar KH. Danial Rouyyan, Ketua PCNU Kendal, disela sela melayat di rumah duka.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Danial juga berkesempatan untuk menjadi imam salat jenazah yang digelar di rumah duka.
Rencananya, jenazah KH Dimyati Rois akan dimakamkan di halaman Ponpes Al Fadlu 2 Desa Sidorejo Kecamatan Brangsong, selepas salat Jumat atau sekitar pukul 1 siang.
Rute pemakaman dari rumah duka langsung menuju ke Masjid Agung Kaliwungu untuk disalatkan jenazah secara masal. Kemudian jenazah akan diberangkatkan melalui jalur Pantura Kaliwungu menuju ke Ponpes Al Fadlu 2 Brangsong.