Cilacap, Gatra.com – Masyarakat adat di Desa Kalikudi, Kecamatan Adilapa, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menggelar Kamis Manis untuk melakukan persiapan ritual memetri bumi atau sedekah bumi yang puncaknya akan digelar pada Senin Kliwon, pekan depan.
Ketua Adat Tradisi Anak Putu (ATAP) Kalikudi, Nakam Wimbo Prawiro mengatakan, dalam tradisi memetri bumi Kalikudi, rangkaian kegiatan diawali dengan pengecatan Panembahan Depok dan bersih-bersih makam yang digelar pada Kamis (9/6).
“Kebetulan hari ini, hari Kamis Manis, adalah satu rangkaian kegiatan awal rangkaian memetri bumi, yang nantinya jatuh pada hari Senin Kliwon, tanggal 13 Juni 2022, yang diawali hari ini dengan pengecatan Panembahan Depok,” jelasnya.
Kemudian, pada Minggu, warga menggelar pengajian. Puncaknya, memetri bumi digelar pada Senin Kliwon, bulan Apit, yang jatuh pada 13 Juni 2022.
Dalam puncak memetri bumi, Anak Putu Kalikudi akan melakukan selamatan di Panembahan Depok kemudian dilanjutkan dengan selamatan di pasemuan atau rumah ibadah penganut kejawen. Malamnya digelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Tahun ini, tradisi memetri bumi digelar atas kerja sama dengan pemerintah desa dan masyarakat umum.
“Dan besok pada hari Minggu ada pengajian. Kemudian hari Senin, ada selamatan bumi atau memetri bumi di Panembahan Depok, Desa Kalikudi,” ucap dia.
Nakam menjelaskan, memetri bumi adalah tradisi masyarakat Jawa sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas kemurahan-Nya sekaligus doa keselamatan untuk leluhur dan anak keturunan yang masih hidup.
Di Kalikudi sendiri, tradisi ini telah berlangsung lebih dari 200 tahun, sejak leluhur warga mendiami Desa Kalikudi, pada akhir tahun 1700-an.