Home Hukum Sudah Mahal Malah Dicuri, Petani Cabai Waswas

Sudah Mahal Malah Dicuri, Petani Cabai Waswas

Karanganyar, Gatra.com  - Pencuri memanfaatkan harga cabai yang sedang mahal dengan menggasaknya langsung di kebun petani. Peristiwa pencurian cabai di ladang dialami oleh petani di Dusun Dongsari, Desa Karangbangun Matesih, bernama Marni.

“Saat mau memetiknya di kebun, eh cabai-cabainya hilang semua. Tinggal tanamannya saja. Padahal ada sepetak yang akan dipanen,” kata Nina, seorang petani tetangga Marni kepada Gatra.com, Kamis (9/6).

Nina mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (7/6). Melihat tanamannya ‘digunduli’, para petani di kebun sayur tersebut langsung menyisir lokasi tersebut. Mereka mendapati bekas tanaman cabai dipereteli buahnya secara manual. Nina mengatakan, itu bukan cara petani biasanya memanen.

“Diperetelinya kasar. Tanamannya juga rusak. Seperti tak punya aturan. Biasanya kalau dipanen kan dipetik tapi enggak sampai dirusak. Jadi kami menyimpulkan itu ulah pencuri,” katanya.

Waktu kejadian diperkirakan pada dini hari. Sebab lokasi ladang berada di tepi jalan raya yang cukup ramai dengan lalu lintas kendaraan. Sehingga kemungkinan kejadian pada dini hari yang sepi.

Marni selaku pemilik ladang memperkirakan bobot cabai yang digondol maling sampai 5 kilogram. Jika di pasaran, cabai rawit sret Rp100 ribu perkilogram.

“Cabai sekarang ibaratnya benda berharga. Sedang mahal. Terlebih ladang itu jauh dari rumah pemilik. Enggak kepikiran harus dijaga siang malam,” katanya.

Camat Matesih Ardiansyah mengatakan kebun cabai di wilayahnya tidak terlalu banyak. Komoditas tanaman pangan mayoritas padi.

Mengenai peristiwa pencurian cabai di kebun, ia mengaku akan menindaklanjutinya dengan patroli yang lebih intensif.

“Memang cabai lagi mahal. Tapi saya enggak mengira jadi sasaran pencuri. Karena kebunnya tidak terlalu banyak, petugas trantib saya perintahkan mengawasi ke sana. Semoga tidak terjadi lagi,” kata Matesih.

3491