Sekayu, Gatra.com - Sampai saat ini kondisi ruas Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) khususnya mulai dari wilayah Betung kabupaten Banyuasin hingga daerah Bailangu Timur kecamatan Sekayu, kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumsel masih belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Padahal sebelumnya Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel telah melakukan penandatanganan kontrak untuk Paket SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dan paket non SBSN.
Adapun penandatanganan tersebut berisi perbaikan paket-paket jalan termasuk paket Preservasi Jalan dan Jembatan Betung - Sekayu - Mangunjaya.
Terkait hal ini, Kepala BBPJN V Sumsel, Budiamin mengatakan progres pembangunan jalan nasional khususnya Jalinteng yang menghubungkan antara ruas jalan Betung-Sekayu kontraknya sudah berjalan pada 15 Maret lalu.
"Memang terjadi beberapa kendala yang salah satunya ada retender sehingga waktu pelaksanaannya agak mundur," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (9/6).
Dia menjelaskan, proyek yang menggunakan dana APBN sebesar Rp214 miliar ini diperkirakan akan selesai pada Desember 2023 mendatang.
"Saat ini masih mobilisasi pekerjaan, progresnya baru 1 persen. Yakni baru mulai dikerjakan," tuturnya.
Pihaknya pun meminta maaf kepada masyarakat terutama pengguna akses Jalinteng terkait adanya keterlambatan ini. Karena masih ada beberapa proses yang harus dilalui
"Ke depannya Insya Allah kita sudah mulai membenahi paling tidak lobang di ruas Betung-Muba tak lagi membesar," katanya.
Sedangkan untuk pengaspalan belum dilaksanakan sepenuhnya karena butuh proses holding yang memakan waktu.
"Untuk saat ini harap bersabar, segera akan dikerjakan karena Jalinteng ini sudah masuk dalam proyek skala prioritas," ujarnya.
Sebelumnya, Kasatker PJN I Palembang Albar Daen melalui PPK Endi Abdel Rozza, mengatakan terkait kerusakan jalan yang berada di Jalinteng, pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan agar kondisi jalan dapat dilalui dengan normal.
“Upaya sementara yang kita lakukan agar kondisi Jalinteng Sekayu dapat dilalui dan tidak terjadi kemacetan. Kita menambah batu agregat pada jalan yang rusak. Penambahan batu agar kondisi arus lalu lintas dapat berjalan lancar,” ujar Endi.
Terkait belum dilakukan perbaikan secara menyeluruh terhadap jalan yang rusak, dia menyebutkan saat ini paket baru masih dalam proses evaluasi.
“Alat berat pada titik perbaikan juga kita stanby kan, jadi jika terjadi jalan rusak segera diperbaiki,” ungkapnya.