Palembang, Gatra.com - Produksi sampah di Kota Palembang mencapai 1.200 ton per harinya. Semua sampah yang diangkut dari wilayah kota yang terkenal dengan ikon Jembatan Ampera tersebut, kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa, mengatakan setiap hari sampah yang diangkut dari penjuru Palembang mencapai 1.200 ton. Guna mengatasi persoalan sampah itu, beragam upaya terus dilakukan pemerintah kota setempat.
“Salah satunya melalui pembuatan rumah kompos,” ujarnya di Palembang, Kamis (9/6).
Baru-baru ini, lanjutnya, pihaknya telah meresmikan keberadaan rumah kompos yang dinamai Bersih, Hijau, Aman dan Teratur (Berhati) di Jalan Prajurit Nangyu, RT 04 RW 02, Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Palembang.
Dikatakannya, rumah kompos tersebut merupakan salah satu program CSR PT Bukit Asam (PTBA) yang telah direncanakan sejak tahun sebelumnya.
“Apa yang kita lakukan semuanya itu guna mengurangi dan mengurai sampah yang potensinya cukup besar. Nah, kehadiran rumah kompos akan sangat membantu, karena penanganan dari sumber awal sampah,” katanya.
Karena itu, Pemkot Palembang mengapresiasi PTBA yang berkontribusi dalam mengatasi persoalan sampah di Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan ini. Hadirnya program CSR tersebut juga merupakan bagian dari kewajiban pemerintah dalam menangani sampah, khususnya di sumber utama. “Jadi, Pemkot sangat terbantu,” ujarnya.
Dari berbagai sumber, rumah kompos berfungsi untuk memproses pengomposan sisa hasil sampah. Mulai dari sampah rumah tangga, tanaman hingga limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik atau kompos.
Selain itu, Dewa juga mengajak warganya khususnya yang tinggal di kawasan Seberang Ulu I untuk menjaga sekaligus memanfaatkan adanya rumah kompos tersebut sebagai aset bersama.
“Karena ini aset penting, maka mari kita pelihara aset ini dengan baik. Bahkan, ini juga dalam rangka memperdayakan UMKM yang ada di sekitar sini,” katanya.