Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengungkapkan alasan mengapa perusahaan plat merah itu tidak ikut serta mensponsori perhelatan Jakarta E-Prix atau Formula E. Nicke mengatakan, Pertamina tidak memiliki kesesuaian terkait branding dalam ajang balap mobil tersebut.
"Kami ini mau branding apa? Karena Mobil ini tidak pakai pelumas dan BBM. Sponsor itu kan branding. Branding itu produk," dalam Gathering Pemimpin Redaksi Media Bersama Direksi Pertamina, Rabu (8/6) malam.
Nicke menekankan, untuk menjadi sponsor suatu ajang, perusahaan harus memiliki kesesuaian antara produk yang dipasarkan dengan kegiatannya. Pasalnya, ajang yang disponsori harus memberikan keuntungan berupa peningkatan nilai brand perusahaan.
Lebih lanjut, Nicke menilai Pertamina baru akan memiliki kesesuaian untuk menjadi sponsor ajang Formula E jika investasi pabrik baterai listrik terintegrasi rampung direalisasikan.
Untuk diketahui, Pertamina tengah berupaya melakukan penetrasi ke bisnis baterai listrik terintegrasi. Hal itu diwujudkan dari kerja sama Pertamina dengan PT PLN (Persero), MIND ID dalam Indonesia Battery Coorporation (IBC) yang telah menggelontorkan investasi Rp142 triliun untuk industri baterai listrik terintegrasi di Kawasan Industri Terpadu Batang.
“Kalau itu (pabrik) sudah lahir, kami dukung mati-matian supaya besar.” tegasnya.
Selain itu, tambah Nicke, untuk menjadi sponsor dalam satu ajang Internasional, terlebih dengan anggaran yang besar, juga perlu pertimbangan matang yang tentunya membutuhkan waktu yang terbilang tidak singkat. Nicke mencontohkan, Pertamina perlu waktu dua tahun untuk melakukan pertimbangan sebelum menjadi sponsor MotoGP Mandalika 2022.
"Kita untuk MotoGP Mandalika itu butuh 2 tahun untuk merumuskannya karena angkanya besar, kalau datangnya tiba-tiba agak sulit," jelasnya.